Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan kebijakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengangkat dua orang jenderal polisi sebagai pejabat kepala daerah di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Menurut Fadli, biasanya mereka yang ditunjuk untuk menjabat kepala daerah selama posisi kepala daerah mengalami kekosongan adalah mereka yang menjadi pejabat sipil di daerah itu dan menguasai wilayah itu.
"Dan tidak ada satu potensi konflik of interest. Atau konflik kepentingan," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Fadli mengatakan, jika benar ada penunjukan dua jenderal polisi sebagai pejabat kepala daerah, kata dia itu bertentang dengan semangat keadilan dan transparansi.
"Kenapa tidak pejabat yang terkait yang ada di dalam Kemendagri atau mungkin yang di daerah itu? Sekda atau mereka yang juga sangat senior di jabatan Pemdamya," ujar Fadli.
Kata dia, penunjukan jenderal polisi aktif sebagai pejabat Kepala Daerah sangat aneh dan patut di pertanyakan.
"Seharusnya itu bisa menumbulkan berbagai keraguan di masyarakat untuk Pilkada yang transparan, yang bersih, yang jujur dan demokratis. Segera saya kira harusnya itu direvisi saja. Dan karena ini menurut saya akan menimbulkan satu kegaduhan baru," tutur Fadli.
Lebih lanjut, Fadli mengatakan potensi konflik kepentingan akan semakin tinggi mengingat salahsatu kandidat Gubernur di Jawa Barat adalah anggota polisi sendiri, yakni Anton Charliyan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Artinya bisa terkait. Kalaupun misalnya taruhlah yang sang Plt ini bertindak betul-betul adil dan tidak berpihak, tetapi secara image kan bisa menumbulkan sangkaan dan hal-hal yang tidak pelru," ujar Fadli.
Baca Juga: LSI: Kalau Prabowo Jadi Capres Lagi, Gerindra Menguat
"Jadi seharusnya Sekda lah atau siapa atau pejabat senior lain yang memang merupakan mempunyai kemampuan di situ. Saya kira ini ada suatu keanehan dalam penunjukn oleh Mendagri. Dan Mendagri seharusnya bisa merevisi," Fadli menambahkan.
Wakil Ketua DPR mengatakan, bisa saja masyarakat beranggapan bahwa pengangkatan jenderal polisi sebagai pejabat kepala daerah memiliki tujuan tertentu.
"Ini bisa mengarah pada suatu Pilkda curang. Dengan mengerahkan mesin birokrasi dan sebagainya. Ini anggapan loh ya. Jadi kenapa, karena orang yang ditunjuk itu orang yang tidak ada kaitan atau orang yang tidak lazim. Saya kira ini harus ditolak lah," kata Fadli.
Diketahui, Asisten Kapolri bidang Operasi Irjen Mochamad Iriawan ditujuk sebagai pejabat Kepala Daerah Jawa Barat. Selain Iriawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Martuani Sormin juga ditunjuk sebagai pejabat kepala daerah Sumatera Utara.
Tag
Berita Terkait
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Perdana Jadi Sutradara Film Pangku, Reza Rahadian Dipuji Fadli Zon
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
-
Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru