Suara.com - Kepolisian Kota Bekasi masih menyelidiki kasus bentrokan antar organisasi kemasyarakatan di kantor Pemerintah Kota Bekasi Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (25/1/2018) yang mengakibakan puluhan orang luka-luka.
Sejauh ini, polisi sudah mengumpulkan keterangan dari anggota ormas yang terlibat bentrokan tersebut. Hari ini, polisi juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap lima anggota Satuan Polisi Pamong Praja sebagai saksi.
"Tadi malam kita periksa 5 orang, hari ini akan ada pemeriksaan lagi 5 orang dari Satpol PP, termasuk anggota kami sendiri yang memang melakukan pengamanan kita minta keterangan," kata Kapolresta Bekasi Komisaris Besar Indarto di Polda Metro Jaya, Jumat (26/1/2018).
Polisi juga sedang mempelajari rekaman video saat terjadinya bentrokan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dengan ormas gabungan yang terdiri dari Front Betawi Rempug, Pemuda Pancasila dan Gabungan Inisitatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS).
Menurutnya pengumpulan alat bukti itu untuk menentukan siapa yang akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
"Kalau kita udah dapat fakta-fakta dan mempelajari video rekaman yang ada di masyarakat. Yang jelas semua yang ada di video pasti akan kita minta keterangan setelah itu gelar untuk tetapkan tersangka," kata dia.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis juga sudah memberikan arahan agar jajarannya menindak tegas aksi kekerasan dalam bentrokan antar ormas tersebut.
"Tadi Kapolda udah kasih arahan penegakan hukum harus dilaksanakan, bahkan kita dibackup Polda untuk penyelidikan kasus ini," kata Indarto.
Polisi juga mengantongi barang bukti berupa batu dan botol dari hasil olah TKP di lokasi bentrokan.
Baca Juga: Polisi Bebaskan 2 Mahasiswa yang Demo Rusuh di Istana
"Tadi malam anggota sudah ke TKP lagi untuk lihat beberapa barbuk misalnya batu-batu kita sedang cek darimana itu batu, apakah berasal dari dalem atau luar. Sementara ini kita tahu ada pelemparan aqua dari dalam ke luar, lalu dibales," kata dia.
Bentrokan berawal ketika anggota GMBI menggelar unjuk rasa di kantor Pemkot Bekasi. Mereka meminta pemerintah mengusut indikasi kebocoran pajak dan retribusi parkir di Kota Bekasi.
Bersamaan dengan aksi itu, area Pemkot Bekasi sudah dipenuhi ormas tandingan yang berasal dari FBR, PP dan GIBAS yang melakukan penjagaaan. Bentrokan tersebut diduga dipicu karena salah satu anggota ormas tersinggung dengan orasi yang disampaikan GMBI.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra