Suara.com - Tim gabungan Mabes Polri dan aparat Bea dan Cukai masih mengejar otak pengedar sabu-sabu seberat 1,6 ton asal Cina. Sabu itu diangkut kapal asal Taiwan berbendera Singapura.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Eko Daniyanto mengatakan dari hasil keterangan empat tersangka berwarga negara Cina, peredaran narkoba itu dikendalikan lelaki berinisial L yang memimpin mereka.
"Kami sudah dapatkan nama namanya orang orangnya. Bosnya di Cina inisial L diarahkan ke satu titik," kata Eko di Gedung Ditnarkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2018).
Setelah mendapatkan informasi itu, polisi sedang berkoordinasi dengan Kepolisian Cina untuk menangkap L yang kini masih buron.
"Kita masih kembangkan lagi maka kita inisial kan L sajalah. Sehingga tidak lari," kata Eko.
Dari hasil pemeriksaan sementara, L hanya menyuruh para tersangka untuk membawa barang tersebut dan tidak mengetahu mengenai isi barang yang di bawa.
"Dia tidak mengetahui isi barang. Mereka juga setelah dapat barang baru take over," kata Eko.
Kasus peredaran sabu 1,6 ton ini terungkap saat petugas menangkap kapal berbendera Singapura di perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018).
Dari pengungkapan ini, petugas juga meringkus empat tersangka yakni Tan Hui (nahkohda), Tan Mai (69), Tan Yi (33), dan Liu Yin Hua (63).
Baca Juga: Polisi Temukan 16 Paket Sabu-sabu dalam Kotak Rokok
Diduga sabu-sabu yang berasal dari Cina itu rencananya akan dibawa ke Pulau Jawa. Pengungkapan kasus ini berawal dari penyelidikan yang dilakukan sejak November 2017 lalu.
Berita Terkait
-
Sembilan Frase Ini Disensor di Cina Termasuk Winnie the Pooh
-
Remaja Jadi Sasaran Pasar Narkoba karena Bergaya Hidup Negatif
-
Lifter Cina Absen di Asian Games 2018, Sri: Enggak Seru
-
Kasus Narkoba, Fadli Zon Soroti Peran Bandara dan Pelabuhan
-
Unik, Tradisi Penari Striptis di Upacara Pemakaman di Tiongkok
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!