Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah membawa Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Asrun serta dua orang lainnya ke gedung KPK.
"Ada interaksi antara pihak swasta, ini kita identifikasi orang dari perusahaan yang memegang proyek di salah satu dinas di sana," kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (1/3/2018).
Diketahui pihak swasta yang diamankan KPK dalam OTT dan sudah dibawa ke gedung KPK di Jakarta adalah Direktur PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah. Febri mengatakan perusahaan yang diduga PT Sarana Bangun Nusantara itu juga memenangkan proyek di tahun anggaran 2018. KPK mengambil tindakan ketika memantau terjadi perpindahan uang.
"Sampai ketika ada transaksi keuangan, tim bergerak untuk mengamankan sejumlah pihak dan meminta klarifikasi lebih lanjut," katanya.
Namun, terkait proyek apa yang berlangsung di Pemkot Kendari tersebut, Febri tidak menjelaskan. Dia meminta agar menunggu penjelasan lengkapnya saat konferensi pers.
"Secara spesifik terkait dengan apa saya kira itu nanti kita sampaikan, tapi memang kami menerima informasi dari masyarakat ada laporan, kita Kroscek terus ke lapangan ada interaksi antara pihak swasta. Pihak swasta ini kita identifikasi itu perusahaan, orang dari perusahaan yang memegang proyek di salah satu dinas di sana," kata Febri.
Sebelumnya, empat orang yang dibawa bersama tiga orang lainnya yang tidak dibawa ke Jakarta diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan di Kota Kendari, Rabu (28/2/2018) kemarin. KPK menangkap ayah dan anak ini, karena menduga terlibat dalam kasus korupsi terkait penyimpangan sejumlah proyek di Pemerintahan Kota Kendari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra