Suara.com - Upaya baru untuk menemukan pesawat penerbangan MH370 Malaysia Airlines diperkirakan akan selesai pada Juni. Sementara keluarga para penumpang pesawat tersebut memperingati tahun keempat sejak penerbangan yang menghilang.
Setelah upaya pencarian sebelumnya mengalami kegagalan untuk menemukan pesawat itu di wilayah seluas 120.000 kilometer persegi, pemerintah Malaysia pada Januari menandatangani kesepakatan dengan perusahaan eksplorasi yang berpusat di Amerika Serikat, Ocean Infinity, untuk melanjutkan pencarian dengan dasar "jika tidak berhasil, tidak dibayar" dalam waktu 90 hari.
Pada pertemuan yang diadakan, Sabtu (3/3/2018), untuk memperingati tahun keempat menghilangnya MH370, Direktur Jenderal Badan Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman mengatakan kepada para keluarga, bahwa masa 90 hari itu tidak termasuk hari-hari saat Seabed Constructor, yaitu kapal yang dioperasikan Ocean Infinity, meninggalkan daerah pencarian untuk mengisi bahan bakar dan pasokan di pelabuhan terdekat setiap 26 hari.
"Saya perkirakan pencarian ini akan selesai pada awal atau pertengahan Juni," ujarnya.
Azharuddin mengatakan penyisiran telah memasuki wilayah kedua pencarian seluas 10.000 kilometer persegi setelah pencarian pertama di daerah seluas 5.000 kilometer tidak membuahkan hasil.
Pencarian akan dilakukan lebih jauh ke arah utara jika pesawat nahas itu tidak ditemukan pada wilayah sekitar 25.000 kilometer persegi seperti yang direkomendasikan para penyelidik Australia.
Di sisi lain, kata Azharuddin, rencana pemulihan keadaan sedang diselesaikan dengan badan-badan Malaysia dan Australia jika pesawat itu ditemukan.
Ia menambahkan bahwa target-target utama bagi pemulihan adalah masih berkisar pada langkah untuk mengamankan dua kotak hitam.
Informasi terbaru, yang dikeluarkan pemerintah Malaysia secara mingguan mengenai perkembangan pencarian, mengungkapkan bahwa total luas wilayah yang telah disisir hingga 25 Februari adalah 8.200 kilometer persegi. Sejauh ini, belum ada kontak penting yang bisa diidentikasi.
Baca Juga: Kronologi Politisi PDIP Ditinggal Pesawat dan Ditelantarkan
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. [Antara]
Berita Terkait
-
Herry IP: Kecuali Pemain Korea, Mereka di Atas Rata-rata
-
Daftar 10 Wakil Indonesia di Malaysia Open 2026, Padukan Pemain Elite hingga Non Pelatnas
-
Pemain Ilegal Timnas Malaysia Kepergok Bertanding, Sanksi FIFA Diabaikan?
-
Sedang Dihukum FIFA, Winger Naturalisasi Malaysia Ngeyel Tetap Jalani Sesi Latihan
-
Update Ranking FIFA Desember 2025: Thailand Masih Raja ASEAN, Indonesia Tempel Ketat Malaysia
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan