Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Bisar Panjaitan, meneken moratorium atau pengehentian sementara penambahan pengojek mobil berbasis aplikasi ponsel alias taksi online baru di seluruh daerah Indonesia.
Pemerintah menilai jumlah pengendara dan persaingan antarojek online sudah tidak sehat.
"Kalau nanti jumlahnya berlebihan, tidak ketemu ekuilibriumnya (keseimbangannya), 70 persen kredit macet. Jadi harus diproteksi. Jadi jangan emosional," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/3/2018).
Luhut menjelaskan, jumlah sopir taksi daring terus menunjukkan grafik kenaikan. Tak hanya di Jakarta, tapi di sejumlah kota besar Indonesia.
Alhasil, Luhut menyebut jumlah pengemudi taksi online di kota-kota besar sudah terlampau banyak.
Untuk itu, setelah surat moratorium diteken, ia meminta tiga perusahaan pengembang aplikasi ojek daring, yakni Go-car, Grab-car, dan Uber untuk menghentikan pendaftaran sopir baru.
"Karena kami melihat ini sudah berlebihan dari kuota yang ada. Jadi kami ingin, permintaan (taksi online) dan persediaan (sopir taksi online) seimbang, dibuat saling mengisi,” tuturnya.
Luhut mengakui, belum mengetahui batas waktu moratorium itu diberlakukan. Pemerintah akan melakukan evaluasi untuk menentukan hal tersebut.
"Kami juga penginnya (jumlah taksi online) tambah lagi, tapi jangan collapse (bangkrut). Kalau collapse yang bermasalah pemerintah lagi," tandasnya.
Baca Juga: Napi Lapas Tangerang Kendalikan Pencurian Puluhan Mobil
Berita Terkait
-
Masuk Tahun Politik, Luhut Minta Investor Tak Takut 'Tanam Uang'
-
Potensi Ekonomi Maritim Rp17 Ribu Triliun Tak Digarap Serius
-
Miris, Segini Pendapatan Sopir Angkot Sejak Ada Taksi Online
-
Luhut Sebut Delegasi Cina akan Cek Kemajuan Proyek Kereta Cepat
-
Luhut Optimis Industri Hulu di Blok Masela akan Beri Nilai Tambah
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India