Suara.com - Bawaslu Sulawesi Selatan meminta KPU propinsi maupun KPU kabupaten/kota mengantisipasi adanya penggunaan KTP palsu dan Surat Keterangan (Suket) palsu pengganti KTP di Pilkada nanti.
Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi mendorong KPU untuk memberitahu cara membedakan KTP palsu dan asli.
"Kita minta KPU lakukan upaya antisipasi dini terhadap potensi penggunaan KTP palsu atau Suket palsu. Caranya adalah KPU harus segera membangun mekanisme dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai pihak yang mengeluarkan KTP dan Suket," kata Laode di acara deklarasi anti hoax Polda Sulsel di Hotel Happer, Selasa, (20/3/2018).
KPU harus mengantisipasi potensi penggunaan dokumen kependudukan palsu itu sejak pendaftaran hingga terakhir di pencoblosan nanti.
"Ketika nanti ada dokumen kependudukan itu yang diragukan keasliannya maka jajaran KPU berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk pembuktiannya. Bisa juga langsung dilaporkan ke Bawaslu," kata Laode Arumahi.
Sejauh ini Kepolisian Sulawesi Selatan masih menyelidiki kemungkinan KTP palsu itu akan digunakan untuk mencoblos saat pemilu.
"Soal kasus KTP yang digunakan dalam Pilkada itu urusan Gakkumdu. Nanti di situ dibahas apakah ada unsur pidananya, perdatanya. Atau kah pelanggaran pemilu. Jadi tidak ada tim khusus yang dibentuk Polda untuk urusan itu," kata Kapolda Sulsel Irjen Polisi Umar Septono.
Akhir Februari lalu Disdukcapil Kabupaten Barru menemukan Suket palsu. Lalu Senin (19/3/2018) kemarin ditemukan KTP, Kartu Keluarga (KK), kartu kesehatan yang semuanya palsu di wilayah Polsek Rappocini.
Ada tiga orang pelakunya ditangkap polisi. Alasan pelaku pemalsuan dokumen kependudukan tersebut digunakan buat pengajuan kredit di finance untuk beli kendaraan. (Salviah)
Baca Juga: 59 Ribu Warga Tangerang Terancam Tak Ikut Pilkada 2018
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK