Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan tren baru dalam Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO) serta eksploitasi anak.
Tren yang dijalankan terbilang unik karena TPPO kali ini bermodus 'Program Magang Palsu Keluar Negeri'. Sasarannya adalah para siswa sekolah kejuruan yang diiming-imingi magang ke luar negeri.
Data sementara korban siswa magang berjumlah 600 orang di Jawa Tengah dan NTT sejak 2009.
Pelaku program magang yang kini sudah menjadi terdakwa antara lain adalah Direktur PT Sofia, Windy, yang bekerja sama dengan PT Walet Maxim Birdnest milik Albert Tei di Selangor, Malaysia.
Komisioner bidang pendidikan KPAI, Retno Listyarti menjelaskan mafia TPPO tersebut menjalankan aksinya dengan merayu pihak sekolah membawa siswa untuk diberangkatkan ke luar negeri dengan mudah.
"Para siswa diiming-imingi berangkat ke luar negeri tanpa sertifikasi kompetisi alias pelatihan, menggunakan paspor dengan visa kunjungan, serta tanpa kartu tenaga kerja luar negeri," ujar Retno saat konferensi pers di kantor KPAI Pusat, Selasa (3/4/2018).
Selain regulasi perekrutan yang tidak sesuai dengan aturan, lokasi kerjanya pun tidak sesuai dengan jurusan para siswa tersebut.
"Anehnya, siswa yang dibawa itu dari sekolah jurusan elektro tapi sampai tujuan malah dipekerjakan di kapal dengan tugas yang berbeda dengan jurusan siswanya," jelasnya.
Para siswa yang mengikuti magang pun mengalami eksploitasi karena mereka harus bekerja 18 jam dengan gaji minim dan pemotongan gaji bila sakit.
Baca Juga: Pengasuhan Anak Rendah, KPAI Desak Pemerintah Buka Konsultasi
Dari tahun 2016 hingga 2018, Bidang Trafficking KPAI menemukan data trafficking yang menyasar anak-anak mencapai 38 kasus dengan modus magang ke luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif