Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin menegaskan MUI tak akan mengeluarkan fatwa ataupun sikap keagamaan MUI terkait kontroversi puisi 'Ibu Indonesia' milik putri mendiang Presiden RI pertama Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri. Di kasus penodaan agama mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 2017 lalu, MUI mengeluarkan fatwa.
Ma'ruf beralasan, Sukmawati sudah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya ke umat Islam. Di hadapan MUI, Sukma mengklaim tak ada maksud menistakan agama.
"Tidak ada (fatwa). Ya, orangnya (Sukmawati) sudah minta maaf, sudah mengatakan tidak ada niat. Sudah gitu. Nah, jadi ya kita, saya kira tidak perlu itu," ujar Ma'ruf di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Namun jika orang yang melakukan kesalahan tak mengakui kesalahannya, serta tidak meminta maaf, Ma'ruf menuturkan pihaknya akan mengeluarkan fatwa ataupun sikap keaagamaan MUI.
"Tapi kalau orangnya ngeyel, ngengkel, baru kita keluarkan. Orangnya datang minta maaf, kalau begitu kan ya sudahlah. Tapi kalau orangnya nantang, baru MUI keluarin fatwa. Kira-kira begitu kan," ucap dia
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin meminta publik yang menilai puisi buatan Sukmawati Soekarnoputri sebagai penistaan agama agar memaafkan Sukmawati.
Ia juga meminta masyarakat tak menggelar aksi dan berharap orang-orang yang melaporkan Sukmawati ke aparat kepolisian untuk mencabut (laporan) perkara itu.
"Kami mengajak seluruh warga untuk bisa menerima permohonan maaf beliau (Sukmawati), dan tidak lagi melakukan kegiatan (aksi). Bahkan kalau bisa, menghentikan upaya hukum mengajukan persoalannya ke pihak pengadilan, Bareskrim," tandasnya.
Baca Juga: Dua Pelapor Sukmawati ke Polda Didampingi Anak Mantan Kapolda
(Suara.com)
Berita Terkait
-
Dua Pelapor Sukmawati ke Polda Didampingi Anak Mantan Kapolda
-
Eks Demonstran Ahok Mau Demo Sukmawati Besok, Ini Kata Ketua MUI
-
Amnesty International: UU Penodaan Agama Perlu Dibatalkan
-
Cium Tangan Ketua MUI, Ini Komentar Sukmawati Soekarnoputri
-
Alumni 212 Klaim Ada 1.000 Pendemo Geruduk Bareskrim Besok
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini