Suara.com - Mabes Polri masih mendalami motif Wakil Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah Komisaris Polisi Fahrizal yang menembak adik iparnya bernama Jumingan alias Iwan hingga tewas.
"Untuk motifnya sampai saat ini kami sedang pelajari. Prinsipnya kompol F sedang kami lakukan proses sebagai mekanisme yang ada di polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Peritiwa tersebut, ketika Fahrizal mengunjungi rumah ibunya di Medan Sumatera Selatan, pada Rabu (4/4/2018). Proses hukum Fahrizal kini sedang dilakukan di Polrestabes Medan.
Menurut Iqbal, Tim Propam Mabes Polri pun kini tengah memeriksa aspek psikologis Fahrizal. Selain itu, terkait kode etik Fahrizal menunggu mekanisme selanjutnya terkait proses hukum. Apakah sekaligus Fahrizal akan dilakukan pemecetan.
"Itu ada (soal pemecatan) mekanismenya. Dilakukan dulu hukuman pidananya setelah itu, baru ada sidang kode etik. Tunggu saja mekanismenya," ujar Iqbal.
Iqbal menyebut Polri turut prihati atas peristiwa penembakan yang dilakukan Fahrizal. Menurut Iqbal, aksi yang dilakukan Fahrizal bukan sebagai sosok pengayom dan pelindung masyarakat.
Sementara itu, Iqbal sebenarnya seluruh anggota Polri yang memegang senjata api selalu dilakukan pengecekan psikologisnya.
"Setiap tahun kami lakukan proses penguatan - penguatan psikologi setiap pemegang senpi. Kami akan melakukan pengawasan pengendalian terhadap pemegang senpi," kata Iqbal.
Sebelumya Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan telah terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan Fahrizal. Lantaran dalam keadaan tidak bertugas anggota polri tidak diperbolehkan membawa senjata.
Baca Juga: Gara-Gara Tsamara Amany, Jokowi Diharap Minta Maaf ke Putin
"Cuti, tidak boleh bawa senjata api. Senjata api hanya dibawa untuk dinas. Kecuali dia ditugaskan di suatu daerah, penangkapan, tugas ke daerah konflik, memang dilengkapi senjata. Tapi kalau cuti ke mana bawa senjata, tak boleh," ujar Setyo, Jumat (6/4/2018)
Menurut Informasi, awal peristiwa terjadinya cekcok mulut antara Fahrizal dengan Ibunya. Belum diketahui penyebab keributan itu.
Kemudian, Fahrizal pun menodongkan senjata api ke arah ibunya. Sehingga korban Iwan, yang melihat kejadian mencoba melerai.
Ketika hendak melerai, ternyata Fahrizal mengacungkan senjata api ke arah Iwan dan meletuskan tembakan mengenai kepala dan perut korban.
Berita Terkait
-
TPDI Desak Kapolres Usut Tuntas Penembakan di Manggarai
-
Sakit Hati, Motif Penembakan Mobil Anak Buah Wali Kota Risma
-
Penembak Mobil Anak Buah Wali Kota Risma Jadi Tersangka
-
Penampakan Senjata untuk Tembaki Mobil Anak Buah Wali Kota Risma
-
Polisi Selidiki Motif Penembakan Mobil Anak Buah Wali Kota Risma
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru