Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebutkan bahwa Provinsi Papua paling terendah dalam realisasi perekaman e-KTP. Sampai saat ini baru 47 persen.
"Informasi tadi malam memang paling rendah baru sekitar 47 persen," beber Tjahjo saat dikonfirmasi soal perekaman e-KTP untuk Papua, di Jayapura, Selasa (10/4/2018).
Tjahjo meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Papua untuk mendorong perekaman tersebut karena hal itu merupakan salah satu syarat dalam pemilihan umum.
"Kalau pilkada serentak ini masih boleh menggunakan surat keterangan tapi persiapan pileg dan pilpres dimana sesuai amanat UU harus pakai e-KTP, " sebutnya.
Menurut Tjahjo sudah ada Permendagri soal pengurusan e-KTP yang hanya memerlukan waktu satu jam.
"Kecuali ada antrean yang panjang, cuaca buruk atau listrik mati, ya mungkin bisa diperpanjang waktunya," tandasnya. (Lidya Salmah)
PNS jangan jadi timses
Dalam kesempatan yang sama, Panitia Pengawas Pemilihan Umum menerima laporan terkait adanya keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dan kepala daerah aktif yang menjadi tim sukses Pilgub.
Tjahjo meminta PNS di lingkungan Provinsi Papua tidak menjadi timses salah satu pasangan calon saat kampanye.
Baca Juga: 138 e-KTP Disiapkan untuk Kelompok Aliran Kepercayaan
"Itu kewenangan Panwas, kalau ada ASN atau kepala daerah, dia kampanyenya belum mengajukan cuti. Saya kira laporannya harus melalui Panwas," kata Tjahjo.
Ditegaskan Tjahjo, ada sanksi tegas yang akan diberikan kepada siapapun ASN yang terlibat dalam politik praktis.
"Di aturan-aturan yang dikeluarkan Bawaslu merujuk pada Undang-Undang yang ada termasuk Peraturan MenPAN-RB. Jadi bagi pegawai negeri yang tidak menaati pasti akan dikenakan sanksinya," tegasnya.
Sementara itu Tjahjo menepis soal isu Papua rawan konfllik dalam Pilkada nanti. Ia optimis pelaksanaan Pilkada di Papua akan berlangsung aman karena adanya pendampingan dari Kepala BIN, Kapolda, Pangdam, serta dukunhan dari semua elemen masyarakat setempat.
"Yang penting adalah sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih dan mau punya e-KTP untuk persiapan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang," pesannya. (Lidya Salmah)
Berita Terkait
-
Pemerintah Belum Akomodir Usulan Pemekaran Daerah Otonomi Baru
-
Jokowi Akan ke Papua Lagi, Ribuan Tentara dan Polisi Berjaga
-
Mendagri Minta Soedarmo Dorong Masyarakat Aktif di Pilkada Papua
-
Kominfo Percepat Pemasangan Kabel Optik di Papua
-
Cegah Konflik Pemilu, DPR Intensif Koordinasi dengan Pemerintah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting