Suara.com - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mohammad Tsani Annafari menyampaikan jika kepedulian masyarakat Indonesia terhadap korupsi masih sangat rendah. Oleh sebab itu, kesadaran masyarakat perlu untuk terus ditingkatkan.
"Kenyataan memang suport secara real dari masyarakat itu masih rendah," ungkap Tsani ditemui dalam acara jalan santai anti korupsi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).
Hal pertama yang seharusnya dilakukanuntuk membantu pencegahan korupsi, kata dia, adalah dengan mendukung KPK.
"Karena KPK itu lahir dari kebutuhan masyarakat. Amanat reformasi," ujarnya.
Selanjutnya, masyarakat mestinya tidak membiarkan atau mentolerir tindakan mungkar tersebut dan memiliki nyali yang besar untuk melaporkan.
"Kalau di Al Quran, membiarkan kemungkaran itu selemah lemahnya iman. Berarti di negeri ini masih banyak orang yang lemah iman," ungkapnya.
Kemudian yang ketiga adalah mulai memahami korupsi. Jangan sampai kita menganggap memberi uang terima kasih itu biasa.
"Memilih gubernur tersangka yang jelas sudah divonis korupsi itu dianggap biasa, menerima money politic itu oke. Itu karena kita tidak paham korupsi," jelasnya.
Selain itu sudah saatnya KPK, Indonesia Corupption Watch (ICW) dan organisasi anti korupsi lainnya bekerja sama.
"Kita ingin mengedukasi masyarakat bersama-sama dengan cara yang santai dan rileks seperti ini mungkin bisa lewat penyuluhan. Tapi lebih seru kalau kita ngobrol-ngobrol seperti ini kan, sehingga nilai itu bisa meresap. Karena di sini kita bicara tentang kebudayaan," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Cek Gereja di Kelapa Gading Jelang Natal, Kapolda Pastikan Pengamanan 24 Jam
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi
-
Gempa M 4,0 Guncang Bima, Getaran Terasa Seperti Truk Melintas
-
Tangannya Patah, Kesaksian Warga Soal Korban Terbaru Lubang 'Maut' di Jalan Raya Parung
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi