Suara.com - Aktivis senior Sri Bintang Pamungkas menyebut sosok Amien Rais sebagai pengkhianat. Sebutannya tersebut mengacu pada kesalahan Amien Rais saat menjabat sebagai ketua MPR pada tahun 1999-2004.
Kala itu, Amien mendukung amandemen Undang-Undang Dasar 1945, yang dinilai sejumlah kalangan menisbikan spirit pendirian NKRI sebagai negara kesejahteraan sosial.
Sri menjelaskan, ketimbang diberi predikat sebagai Bapak Reformasi, Amien Rais lebih pantas dicap sebagai pengkhianat.
"Amien Rais itu pengkhianat," kata Sri di kafe Up2Yu Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Sri Bintang mengatakan, Amien Rais telah meminta maaf atas kesalahannya dalam mengatur amandemen UUD 45.
Namun, hal tersebut belum dirasa cukup karena permintaan itu hanya ditujukan kepada sejumlah pihak. Sri Bintang menginginkan Amien Rais meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Dia pernah mengatakan sudah minta maaf pada ini, pada itu. Dia harus meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia tentang kesalahannya mengatur amandemen," katanya.
Sebelumnya, banyak pihak yang mengatakan adanya kesalahan Amien Rais dalam pengaturan amandemen UUD 1945.
Hasil keputusan Amien Rais tersebut, membuat Indonesia tidak memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Baca Juga: Hakim Penasaran, Kenapa KPK Ingin Sekali Menangkap Setya Novanto?
Padahal, GBHN merupakan visi dan misi tertinggi kedua setelah UUD 1945, yang harus dilaksanakan oleh semua lembaga eksekutif negara termasuk MPR, presiden dan wakil presiden.
Berita Terkait
-
Soal Penodaan Agama, Amien Rais segera Diperiksa Polisi
-
Ceramah Politik di Masjid, PBNU Tak Sepakat dengan Amien Rais
-
Zulkifli Hasan: Pak Amien Rais dari Dulu Begitu, Nggak Apa-apa
-
Ubah Nawacita Jadi Nawasengsara, Nasdem Sebut Amien Rais Nyinyir
-
Amien Rais Ganti Nawacita Jadi Nawasengsara, Ini Respons Istana
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO