Suara.com - Pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menanggapi adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap beberapa oknum pegawainya. Oknum-oknum tersebut diketahui berdinas di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Bitung, serta di KSOP Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), R. Agus H. Purnomo, mengaku prihatin atas kejadian OTT tersebut. Pasalnya, ia mengaku sudah senantiasa melakukan pembinaan terhadap para pegawainya.
"(Kami) Menyatakan sangat prihatin dengan kejadian OTT yang dilakukan oknum pegawai. Selama ini kami telah terus-menerus melakukan pembinaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, agar bekerja dengan dedikasi dan integritas tinggi," kata Agus dalam rilisnya, Jumat (11/5/2018).
Agus mengungkapkan, pascakejadian tersebut, Ditjen Perhubungan Laut telah berkoordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
"Kami telah berkoordinasi secara intensif dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk mencegah supaya tidak terjadi lagi peristiwa serupa di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut," ungkapnya.
Lebih lanjut, Agus mengingatkan kepada seluruh pihak pengguna jasa terkait Ditjen Perhubungan Laut untuk tidak memberikan imbalan atau gratifikasi dalam bentuk apa pun untuk mendukung gerakan antikorupsi.
"Kepada para pengguna jasa dan stakeholder terkait Ditjen Perhubungan Laut, diminta untuk tidak memberikan imbalan hadiah atau gratifikasi dalam bentuk apa pun kepada pegawai di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut," ujarnya.
Sementara terkait kasus ini, Agus menyatakan akan mendukung serta menyerahkan seluruh proses penyelidikan kepada pihak berwajib.
"Kami menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak terkait untuk melakukan proses hukum sebagaimana mestinya," katanya.
Baca Juga: Jamu MU, Teco Belum Tentukan Pengganti Andritany di Mistar Gawang
Oleh karenanya, untuk kelancaran proses penyelidikan, para oknum pegawai itu pun menurut Agus telah segera dinonaktifkan dari penugasan dan jabatannya sementara, hingga kasusnya mempunyai keputusan hukum yang tetap.
Diberitakan sebelumnya, jajaran Polres Bitung mengamankan salah satu aparatur sipil negara (ASN) di KSOP Kelas I Kota Bitung, pada Senin (7/5/2018) malam. Oknum berinisial ES alias Erwan (53) itu ditangkap Tim Sat Reskrim Polres Bitung.
OTT tersebut dilakukan berdasarkan informasi masyarakat bahwa Erwan sering melakukan pungli di saat pengurusan dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Dalam setiap aksinya, Erwan menarik pungli mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 1 juta.
Selain Erwan, dua petugas KSOP Tanjung Balai, Asahan, pun terkena OTT oleh Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut. Dua pegawai tersebut ditangkap di KSOP Tanjung Balai pada Rabu (9/5), beserta barang bukti sejumlah uang hasil pungli.
Mereka berdua diduga melakukan pungli dalam pengurusan surat ukur dalam negeri sementara, sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal penangkap ikan, pas besar sementara dan Grosse Akta.
Berita Terkait
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
KPK Bongkar Modus Suap Bupati Ponorogo: Isu Rotasi Jabatan Jadi 'Mesin ATM' Pejabat Resah
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Anak Menteri Keuangan Blak-blakan: Purbaya Ternyata Tak Setuju dengan Redenominasi Rupiah
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Tok! MK Putuskan Jabatan Kapolri Tak Ikut Presiden, Jaga Polri dari Intervensi Politik
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks