Suara.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendatangi Gedung KPK, Selasa (15/5/2018). Novel mengaku diundang oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI) untuk membicarakan kasus penyiraman air keras ke dirinya.
Novel mengatakan adanya indikasi tindakan malpraktik dalam proses penyidikan kasus penyiraman dengan air keras oleh dua orang yang tak dikenal pada 11 April 2017.
"Hari ini saya ke KPK untuk memenuhi undangan Ombudsman dalam rangka inisiatif Ombudsman tentang dugaan malpraktik penyidikan yang berhubungan dengan penyerangan terhadap diri saya," katanya di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Novel mengaku terhadap inisiatif dari Ombudsman tersebut, dia menyambutnya dengan positif. Karena itu, dia pun telah memberikan informasi yang banyak kepada Ombudsman yang diwakili oleh Adrianus Meliala.
"Alhamdulillah prosesnya sudah berjalan baik, tentunya hal-hal yang diperlukan dalam keterangan telah saya sampaikan," kata Novel.
Oleh karena itu, dia berharap Ombudsman dapat bekerja secara maksimal sehingga dapat berhasil. Dia ingin, Ombudsman dapat mengungkap adanya dugaan tindakan malpraktik tersebut.
"Dan ke depan semoga apa yang dilakukan Ombudsman bisa berhasil dengan optimal sehingga bisa mengetahui adanya malpraktek sehubungan dengan penyidikan perkara penyerangan terhadap diri saya," tutupnya.
Sementara Kuasa Hukum Novel, M Isnur mengatakan dalam pertemuan dengan Ombudsman itu, dia menjelaskan kepada Ombudsman tentang adanya tudingan Novel tidak kooperatif.
"Di forum tadi kita ajukan bukti dan kita berikan fakta bahwa selama ini mas Novel ini kooperatif. Novel juga aktif berikan data terkait kasus yang dia alami. Jadi kalau ada informasi yang beredar, kalau Novel nggak kooperatif itu salah," katanya.
Baca Juga: Ombudsman Banyak Informasi Baru Setelah Bertemu Novel Baswedan
Dia juga menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, Novel menjelaskan semuanya. Terutama, terkait adanya pernyataan bahwa Novel tidak pernah dimintai keterangan.
"Di forum tadi Novel juga klarifikasi pernyataan bahwa Novel tidak pernah diperiksa, faktanya diperiksa dengan dokumen yang lengkap 9 lembar. Jadi informasi ini saya khawatir seolah jadi korban yang dikorbankan," kata Isnur.
Berita Terkait
-
Ombudsman Banyak Informasi Baru Setelah Bertemu Novel Baswedan
-
Anies Kasih Penghargaan ke Lurah yang Dinilai AntiKorupsi
-
Wakil Ketua KPK: Lurah, Undang Saya Dong, Angkat Sampah
-
Bahas Kasus Novel Baswedan, Komisioner Ombudsman Datangi KPK
-
KPK Periksa Dua Politikus Golkar Terkait Kasus Korupsi Bakamla
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP