Suara.com - Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud dan istrinya telah tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (16/5/2018) siang.
Keduanya tiba sekira pukul 12.20 WIB bersama dengan dua orang lainnya dari pihak swasta dan PNS yang ikut diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (15/5/2018).
Saat tiba di gedung KPK, baik Dirwan dan istrinya maupun kedua orang lainnya tersebut tidak memberikan komentar apapun.
Dirwan yang mengenakan kemeja batik yang dibalut jaket hitam memilih langsung masuk ke dalam Gedung KPK. Kemudian disusul oleh seorang perempuan yang diduga adalah seorang PNS.
Perempuan yang tidak mau memberitahu identitasnya tersebut langsung masuk ke dalam Gedung KPK. Namun, saat turun dari mobil, dia langsung menutup wajahnya dengan kain yang dikenakannya. Dia bahkan sempat nyasar karena tak mengikuti arahan petugas KPK.
Orang ketiga yang tiba di KPK adalah seorang pria yang diduga adalah dari pihak swasta. Saat turun dari mobil, pria yang sebelumnya mengenakan masker itu langsung melepaskannya karena disuruh oleh petugas KPK. Dia tak berbicara meski ditanya oleh wartawan.
Sementara yang terakhir adalah istri dari Bupati Bengkulu Selatan. Saat turun dari dalam mobil, istri Dirwan ini terlihat biasa saja.
Dia berjalan tanpa beban dan juga tidak menutupi wajahnya. Namun, dia tidak berbicara dan langsung masuk ke dalam Gedung KPK.
Sebelumnya, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penangkapan terhadap empat orang tersebut terkait adanya transaksi suap. Tim KPK mengamankan uang senilai ratusan juta rupiah saat OTT.
Baca Juga: Diperiksa BNN, Bupati Bengkulu Selatan Bantah Konsumsi Narkoba
"Diamankan uang sekitar Rp 100 jutaan. Diduga terkait dengan fee proyek," kata Febri.
Berita Terkait
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'