Suara.com - Politikus senior Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi atau yang kerap dikenal Titiek Soeharto memutuskan untuk keluar dari Partai Golkar. Putri mantan Presiden Soeharto itu bergabung ke Partai Berkarya yang didirikan adiknya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Titiek merasa tak cocok lagi dengan Partai Golkar, karena partai yang kini dipimpin oleh Airlangga Hartarto tak lagi kritis terhadap pemerintah. Titiek menilai Golkar kurang berpihak pada nasib rakyat kebanyakan.
Berikut pernyataan lengkap Titiek:
Bismillahirohmanirohim..
Assalamualaikum Warrohmatulohi Wababarokatuh..
Salam Sejahtera...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kita masih diberi kesempatan untuk beribadah dan mengagungkan nama-NYA.
Teman-teman, para sahabat dan saudara-saudara tercinta, izinkan saya dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa hal yang sangat penting yang mempengaruhi perjalanan karir politik saya.
Kita ketahui bersama bahwa keadaan bangsa kita saat ini sungguh sangat memprihatinkan.
Pada saat kurang lebih 7 juta tenaga kerja kita nganggur, dan butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarga mereka di tengah kondisi ekonomi yang mencekik. Negara dibanjiri TKA yang tidak lebih pandai dari pada tenaga kerja kita.
Alam dan tanah yang begitu subur yang Allah karuniakan kepada kita, seolah-olah tidak ada artinya. Karena kita tidak dapat mengolahnya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga apa-apa masih Impor.
Kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang Allah karuniakan kepada kita tidak dapat dinikmati oleh rakyat. Tidak dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang.
Penyelundupan narkoba yang berton-ton jumlahnya. Yang sudah pasti bisa menghancurkan bangsa kita.
Sungguh sangat menyedihkan pemerintah tidak sedikitpun berkomentar tentang hal itu. Ini adalah sebagian kecil dari hal-hal yang memprihatinkan kita bersama yang terjadi saat ini.
Saya sedih
Saya ingin menjerit untuk protes dan menyuarakan hati nurani rakyat. Tapi saya tidak dapat melakukan hal itu. Karena saya sebagai orang Golkar, partai pendukung Pemerintah.
Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan sahabat yang baik harus bisa memberi masukan mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada pemerintah, tidak hanya sekedar mengekor dan asal bapak senang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana
-
Buntut OTT KPK di Berbagai Daerah, Jaksa Agung Minta Jaksa Jangan Melanggar Hukum!
-
Tak Terendus Kamera dan Influencer, Prabowo Bongkar Perlawanan 'Gila' Preman di Hutan
-
Prabowo Wanti-wanti Satgas PKH: Jangan Mau Dilobi Sana-sini
-
Jaksa Agung: Uang Rp6,6 Triliun dari Denda Tambang-Sawit hingga Eksekusi Korupsi CPO
-
7 Pertemuan Krusial Dasco - Prabowo yang Selesaikan Masalah Bangsa di 2025
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing
-
BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP pada 2026, Mantapkan Peran di Program Perumahan