Suara.com - Kabar akan tertembaknya lima orang warga Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi dibenarkan Kapolres Bungo, AKBP Januario Jose Morais.
Menurut Jose, kerusuhan terjadi di Mapolsek Pelepat pada Selasa (19/6/2018) sore. Ia pun menjelaskan kronologi kejadian rusuh berujung tertembaknya lima orang warga dari kelompok Orang Rimba.
Sebelum kejadian itu, pada saat hari Lebaran pertama atau tepat pada hari raya Idulfitri, Jumat (15/6/2018), kelompok Orang Rimba dari kelompok Merangin di Kabupaten Merangin datang ke kelompok Orang Rimba Pasir Putih di Kecamatan Pelepat untuk bersilaturahmi.
"Lalu ada SAD (Suku Anak Dalam) Merangin mengejek SAD Pasir Putih. SAD Pasir Putih tidak terima," ujar Jose di Kabupaten Bungo, Rabu (20/6/2018).
Anggota Polsek Pelepat kemudian datang ke lokasi atas informasi dari Rio (Kepala Desa) Pasir Putih. Polisi mengimbau agar kelompok Orang Rimba di Pelepat tidak melakukan penyerangan. Namun mereka minta denda kepada kelompok Orang Rimba yang datang dari Merangin.
Lantas, aparat Polsek Pelepat melakukan penggalangan dana kepada Orang Rimba dari Merangin sebagai pembayaran denda. Namun, kelompok Merangin merasa tidak pernah mengejek dan tidak mau membayar denda. Kelompok ini juga menolak upaya mediasi bersama Polsek dan Camat Pelepat.
Karena aparat Polsek belum bisa mendatangkan pelaku pengejekan dari Orang Rimba Merangin sekaligus membayar denda. Oleh Orang Rimba kelompok Pasir Putih hal itu dianggap Polsek sudah berpihak kepada kelompok Orang Rimba Merangin.
"Alasan itu lah yang membuat SAD Pasir Putih menyerang Polsek Pelepat," kata Jose.
Ia menyebutkan, pada saat penyerangan, ada sekitar 40 hingga 50 Orang Rimba. Puluhan Orang Rimba, kata dia, merusak kantor Polsek bahkan mau membakarnya.
Baca Juga: Bela Israel, Amerika Serikat Resmi Keluar dari Dewan HAM PBB
Dalam kondisi terjepit, aparat Polsek Pelepat terpaksa melepaskan tembakan peringatan. Namun upaya itu tidak diindahkan Orang Rimba. Hingga akhirnya lalu polisi melumpuhkan lima orang dengan tembakan dan kena di kaki. Menurut dia, dilumpuhkan karena Orang Rimba mengancam dan menggunakan kayu, batu dan kecepek (senjata rakitan).
"Maka langkah polisi sudah benar dan profesional," katanya lagi.
Kemudian oleh petugas, korban yang tertembak itu sudah dibawa ke RSUD Hanafie, Kota Bungo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting