Suara.com - Pilkada Serentak 2018 bakal digelar besok, Rabu (27/6/2018). Tinggal menunggu hitungan jam, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih menemukan potensi rawan kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kecurangan itu berkaitan dengan kegiatan politik uang atau money politic.
Bawaslu memetakan potensi kecurangan politik uang ke dalam beberapa indikator. Yakni adanya aktor politik uang di wilayah TPS, terdapat praktik pemberian uang atau barang pada masa kampanye, dan terdapat relawan bayaran pasangan calon (paslon) di wilayah TPS.
Dari hasil pengumpulan data dan informasi oleh pengawas TPS, sejak 10 Juni sampai 22 Juni 2018, Bawaslu menemukan sebanyak 7.999 TPS yang terindikasi mempengaruhi pemilihnya dengan memberikan uang atau barang selama masa kampanye.
Selain itu, praktek money politic yang dilakukan aktor politik pun masih terjadi di 10.169 wilayah sekitar TPS. Belum lagi masih adanya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas tidak netral. Hal itu terjadi di 5.635 TPS.
"Adanya relawan bayaran pasangan calon di wilayah TPS terjadi di 8.621 TPS," kata anggota Bawaslu, Mochamad Afifuddin di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).
Total keseluruhan potensi kecurangan dengan variabel politik uang selama kampanye, Bawaslu menemukan 26.789 TPS yang rawan dari jumlah 387.586 TPS.
Oleh karena itu Bawaslu meminta kerja sama untuk melaporkan setiap potensi pelanggaran terutama terkait dengan hak pilih, politik uang dan politisasi SARA. Warga yang menemukan pelanggaran langsung dapat melaporkan kepada Pengawas Pemilihan.
Pilkada Serentak 2018 nanti akan diselenggarakan di 171 daerah yang melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di 17 Provinsi. Bupati dan Wakil Bupati di 115 Kabupaten serta Walikota dan Wakil Walikota di 39 kota. Jumlah TPS di seluruh daerah yang melaksanakan Pilkada sebanyak 387.599 dengan jumlah pemilih sebanyak 152.066.686 pemilih.
Baca Juga: Bawaslu Patroli 24 Jam ke Daerah Selama Pilkada Serentak 2018
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Bantah Periksa Lisa Mariana dalam Kasus BJB untuk Mencari Sensasi, Begini Penjelasan KPK
-
Rencana TNI Laporkan Ferry Irwandi, Komisi I DPR Buka Suara
-
Berani Mundur dari DPR RI, Intip Kekayaan Rahayu Saraswati yang Punya Selera Old Money
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet