Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan pilihan mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden, belum pernah dibahas dalam forum Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Menurut Syarief, opsi itu sementara ini baru muncul dan menjadi pembicaraan di kalangan kader Partai Demokrat. Tapi hal itu belum pernah dibahas secara formal.
"Belum, belum. Belum dibahas secara serius. Tapi karena ini adalah suara-suara dari kader-kader. Dan suara-suara dukungan kader ini pasti akan terus dibicarakan dirapat pengurus nanti," kata Syarief saat dihubungi, Selasa (3/7/2018).
Ia mengatakan pembahasan dilakukan sesegera mungkin. Namun demikian, ia memastikan bahwa komunikasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla tetap terus dilakukan.
"Sesegera mungkin (kita bahas). Iya kita semua, tokoh-tokoh kita itu, komunikasi tetap ada (dengan JK)," ujar Syarief.
Lebih lanjut, Syarief mengaku bahwa opsi memasangkan JK dengan AHY muncul pasca pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan JK, beberapa hari yang lalu.
"Iya memang opsi itu muncul setelah pertemuan itu (pertemuan JK dan SBY). Itu muncul disuarakan oleh kader-kader," kata Syarief.
Syarief mengatakan, pada prinsipnya, opsi pemasangan JK dengan AHY akan menjadi pembahasan di forum internal pengurus DPP Demokrat. Bahkan, bukan hanya opsi JK-AHY yang akan menjadi pembahasan, melainkan juga opsi-opsi lain yang mungkin akan muncul dari jajaran pengurus lainnya.
Pun demikian, selain harus melewati pembasan di internal Partai Demokrat, opsi-opsi tersebut juga perlu mendapat tanggapan dari partai politik lain, untuk memastikan terpenuhinya syarat ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, yakni 20 persen kursi di DPR.
Baca Juga: Sebut Gus Yahya Ulama Sampah, Akun Twitter Ini Dilaporkan Polisi
"Pokonya kita akan mengusahakan dulu, kita lihat dulu aksinya dan respon dari Parpol. Baru kita lihat siapa yang kita dorong, mudah-mudahan yang terbaik," kata Syarief.
Syarief mengaku bahwa hingga saat ini Demokrat belum mendengar jawaban kesediaan secara langsung dari JK. Kata dia, ini hanya dinamika-dinamika di internal kader-kader demokrat.
"Belum, ini kan baru sekedar letupan-letupan kader. Saya tegaskan, semua tokoh-tokoh politik apalagi pimpinan, apalagi tokoh sekaliber JK kita masih terus komunikasi. Belum ada (jawabab kesediaan dari JK). Komunikasi kita baru sekedar komunikasi. Kita belum bicara ke arah ke sana, belum," tutur Syarief.
"Tapi masih banyak opsi lain juga yang muncul. Salah satunya JK AHY. Tapi kan kita belum putuskan siapa ini, kan banyak tokoh-tokoh yang potensial," Syarief menambahkan.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Berita Hari Ini: Gunung Agung Meletus dan Kembali Keluarkan Abu
 - 
            
              Anies Klaim Tak Bahas Pilpres 2019 dengan JK saat Naik Mobil RI 2
 - 
            
              Paslon Diduga Kerabat Jusuf Kalla, Masyarakat Pilih Kotak Kosong
 - 
            
              Pilkada 2018 Bikin Jalan Agus SBY Bertarung di Pilpres 2019 Berat
 - 
            
              Hak Politik Anas Urbaningrum Dicabut, Saksi Ahli Bilang Wajar
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas