Suara.com - Sebanyak 5.000 orang yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (212) akan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (6/7/2018) besok.
Aksi itu guna menuntut pencopotan Mendagri Tjahjo Kumolo menyusul penunjukan Komjen M. Iriawan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta.
"Polda Metro Jaya sudah menerima pemberitahuan berkaitan dengan unjuk rasa, besok. Kemudian kita buat perencanaan pengamanan dan di dalam pemberitaan itu ada 5.000 orang akan datang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Kamis (5/7/2018).
Menurut surat pemberitahuan yang dikirim PA 212, kata Argo, para pendemo akan menggunakan Masjid Istiqlal dan Lapangan Monas sebagai titik kumpul.
Selain kantor Kemendagri, massa PA 212 akan turut menggelar aksi di gedung Bareskrim Polri, di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gambir, Jakpus.
"Titik kumpulnya ada di masjid Istiqlal dan di Monas," katanya.
Diketahui, PA 212 merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) yang pernah menggelar aksi berjilid-jilid untuk menuntut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dijebloskan ke penjara karena dianggap melakukan penistaan agama terkait Surat Al Maidah ayat 51.
Terkait hal ini, Polda Metro Jaya juga akan mengerahkan sebanyak 6.500 personel untuk mengawal aksi menuntut pencopotan Tjahjo sebagai Mendagri.
"Dari kepolisian ada 6.500 personel kita turunkan, jadi kita akan amankan kegiatan ini agar masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Kegiatan penyampaian pendapat juga bisa dilaksanakan," kata dia.
Terkait aksi ini, polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas agar masyarakat yang hendak berkendara di jalan raya dapat menghindari jalan-jalan yang akan digunakan para pendemo. Namun, sistem rekayasa lalin itu akan diterapkan secara situasional.
"Ya tentunya masyarakat silahkan beraktivitas seperti biasa ya, nanti ikuti petunjuk petugas di lapangan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Hanya dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri, Kesepian Jadi Pemicu?
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
-
Anggaran Subsidi Pangan Dipangkas, PAN: Anak Buah Gubernur Berbohong Warga Tak Suka Daging dan UHT
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan