Suara.com - Mobil Toyota Rush milik Kepala SMKN 1 Julok, M Thaib Husein diduga dibobol maling saat diparkir di depan SMKN 1 Peureulak, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur. Uang sebesar Rp 260,6 juta raib.
Diwartawakan Antara, Selasa (24/7/2018), Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Peureulak Barat, Iptu Burhanuddin, mengatakan, Thaib Husein mengaku uang tersebut awalnya ditarik di Bank Aceh Capem Julok, Senin (23/7/2018) sebesar Rp 85,6 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk ruang praktik siswa.
Lalu, bersama bendaharanya kembali melakukan penarikan di BRI Capem Idi Rayeuk sebesar Rp 175 juta. Dana bersumber dari APBN itu rencananya akan digunakan untuk pelatihan siswa di bidang teknika kapal niaga dan magang guru di BP2IP Malahayati, Banda Aceh.
Seluruh uang kemudian dimasukkan ke dalam tas ransel hitam dan diletakkan di lantai injakan kaki tempat duduk depan sebelah kiri.
Kemudian Thaib Husein, dengan menggunakan mobil menuju SMKN 1 Peureulak dan memarkirkan mobilnya di depan gedung sekolah itu sekitar pukul 12.30 WIB.
Selanjutnya Thaib Husein meninggalkan uang untuk dua kegiatan itu di dalam mobil. Kemudian dia masuk ke ruang Kepala SMKN 1 Peureulak untuk salat dzuhur dan makan siang.
Sekitar pukul 14.30 WIB, Thaib Husein, sempat melihat mobilnya lalu dia berjalan menuju Gedung Utama SMKN 1 Peureulak, melihat kegiatan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat SMK/SMA se-Kabupaten Aceh Timur.
Setelah selesai kegiatan lomba tersebut, kemudian M Thaib Husein kembali ke ruang kantor dan duduk di teras bersama beberapa kepala SMK di teras SMKN 1 Peureulak.
Selang lima menit M Thaib Husein pamit untuk pulang. Namun saat mendekati mobilnya dia tersentak melihat kaca mobil sebelah kanan rusak dan pecah dan uang dalam tas ransel sudah hilang.
Baca Juga: Ilmuwan Duga Pernah Ada Kehidupan di Bulan
Sebelum membuat laporan polisi, M Thaib Husein, sempat menginformasikan ke teman seprofesinya yakni M Daud dan Toni.
"Kita masih menyelidiki kasus pencurian ini," katanya.
Dalam penyelidikan, katanya, polisi akan memanggil beberapa saksi seperti Dahlawi sebagai bendaharawan sekolah itu, karena ikut serta dalam penarikan uang di dua bank.
Begitu juga rekan korban seperti M Daud dan Toni. "Akan kita usut dan kejar pelaku," tutup Iptu Burhanuddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya