Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) punya cara cerdas dalam meningkatkan wisata sejarah dan warisan budaya di Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Labuan Bajo. Kementerian di bawah komando Menpar, Arief Yahya itu menggali dua potensi wisata di Liang Ndara dan Kampung Rinca dalam acara bimbingan teknis (bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di NTT, 23 - 24 Juli 2018.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar ini menggali di dua destinasi tersebut, agar terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan lama tinggal.
"Kontennya sangat menarik, karena kami dipacu untuk menggali potensi wisata sejarah dan warisan budaya di dua destinasi tersebut. Ini membuat kami berusaha terus memberikan yang terbaik bagi wisatawan, bukan hanya menyajikan wisata alam saja, namun juga dibingkai dengan sejarah dan budayanya,"ujar Getrudis Naus, salah satu owner Getrudis Tours and Travel Labuan Bajo, salah satu peserta bimtek.
Getrudis menilai, bimtek ini nantinya memacu para pelaku pariwisata di Labuan Bajo untuk terus berinovasi.
"Memacu kita untuk lebih kreatif. Terima kasih Kemenpar untuk terus memberikan ilmu dan strategi pada kami, para pelaku pariwisata di daerah,"katanya.
Labuan Bajo masuk ke dalam 10 destinasi prioritas nasional yang ditetapkan pemerintah.
Dalam acara tersebut, Kemenpar menyajikan pembicara-pembicara yang kompeten. Dipimpin langsung oleh anggota tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah Religi Seni Tradisi dan Budaya, Agni Malagina, para peserta diajak langsung terjun ke dua destinasi tersebut.
Agni mengatakan, inti pelaksanaan bimtek adalah memberi penyegaran pada pelaku pariwisata di Labuan Bajo tentang pentingnya membuat produk pariwisata budaya dan sejarah. Produk tersebut harus solid dalam mendukung wisata alam Labuan Bajo yang telah mendunia, sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna dengan nilai-nilai budaya pada para pengunjung atau wisatawan.
"Nah, kami menentukan dua destinasi tersebut sebagai bahan observasi, apakah keduanya mampu menjadi bagian dari produk wisata sejarah dan budaya yang solid di Labuan Bajo. Setelah akhir kunjungan, peserta diwajibkan memberikan refleksi di dua destinasi tersebut sebagai bentuk umpan balik terhadap dua pengelola destinasi tersebut," kata Agni.
Ia menambahkan, kekuatan cerita atau story telling dalam produk pariwisata menjadi kebutuhan pokok bimtek.
"Tujuannya untuk Labuan Bajo, bisa terus didatangi wisatawan. Dengan perencanaan-perencanaan, interpretasi akan tumbuh responsible tour operator dan Labuan Bajo didatangi responsible tourist yang akan menjadi repeater," beber Agni.
Dalam acara tersebut hadir juga PIC Pokja 10 Destinasi Prioritas Labuan Bajo, Shana Fatina,
konsultan pariwisata, Wiwien Tribuwani Winoyoputri, yang juga konsultan perencana pariwisata dan ahli interpretasi.
"Acara ini sangat bermanfaat dan bagus. Selama ini, Labuan Bajo menandalkan keindahan alamnya dan sudah saatnya pariwisata Labuan Bajo menggali kekayaan budaya dan sejarahnya yang sangat unik. Bimtek Wisata Sejarah dan Warisan Budaya ini juga merupakan yang pertama digelar di Labuan Bajpo," kata Shana.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Rizki Handayani, mengucapkan terima kasih kepada semua peserta dan pembicara. Menurutnya, memajukan pariwisata Indonesia adalah tugas utama semua elemen masyarakat.
Wanita yang biasa disapa Kiki itu menjelaskan, wisata budaya juga sangat penting bagi pariwisata, karena 60 persen wisman yang datang ke Indonesia tertarik budaya. Sebanyak 35 persen karena alam atau nature dan lima persen man made, seperti meeting, incentive, conference-exhibition (MICE), lalu sport tourism, showbiz dan buatan manusia yang lain.
Berita Terkait
-
Mawatu, Pusat Gaya Hidup dan Pariwisata Terpadu Baru di Labuan Bajo
-
Energi Surya Baru, Harapan Hijau di Sudamala Resort Seraya
-
Mawatu Bakal Jadi Pusat Kota Baru di Labuan Bajo: Brand Ternama Siap-Siap Masuk
-
Ditangkap di Jakarta dan Labuan Bajo, Ini Tampang Lesu 4 Pelaku Penculik dan Pembunuh KCP Bank
-
Chef Hotel Turun Gunung! Kemenpar Sekolahkan Kepala Dapur Gizi untuk Program MBG
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf