Suara.com - Kontras Buka Hasil Investigasi Pelanggaran HAM Penanganan Terorisme Yang Dilakukan Densus 88
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) memublikasikan hasil investigasi, mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri saat menangani terduga teroris.
Penelitis KontraS Feri Kusuma mengatakan, tim Densus 88 kerap berlaku semena-mena ketika menggerebek terduga teroris.
"Dalam investigasi kami, tim Densus 88 kerap menembak terduga teroris di area vital yang mematikan. Polisi mengklaim korban adalah teroris dan melakukan perlawanan. Padahal, korban baru diduga teroris,” kata Feri dalam diskusi 'Menyikapi Perpres Pelibatan TNI dalam Penanganan Terorisme' di Puri Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).
Ia mengatakan, pembunuhan orang oleh Densus 88 yang baru berstatus terduga teroris adalah pelanggaran HAM. Itu seperti yang terjadi saat Densus 88 menangani terduga teroris di Tulungagung, Jawa Timur.
Feri menjelaskan, dua terduga teroris di Tulungagung langsung ditembak mati oleh tim Densus 88. Padahal, fakta yang didapat KontraS, seorang terduga teroris tersebut tidak melakukan perlawanan.
"Dia dieksekusi dalam jarak yang sangat dekat, dan saya dapat fotonya langsung dari teman jurnalis yang meliput,” tuturnya.
Selain itu, Feri juga mencontohkan peristiwa penggerebekan teroris saat malam pergantian tahun 2013 – 2014, di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Kala itu, polisi mengklaim terjadi baku tembak dengan terduga teroris kelompok Dayat selama 8 jam. Namun, Feri menuturkan mengherankan bila baku tembak terjadi selama itu.
Baca Juga: DMI: Masjid-masjid Bukan Ajang Kampanye Pilpres 2019
"Tidak mungkin terjadi kontak senjata selama 8 jam, karena kualitas persenjataan polisi hanya mampu digunakan sampai 5 jam. Di lokasi, saat investigasi, kami dapatkan tak ada kontak senjata, tak ada bom. Faktanya, rumah itu langsung disergap,” tuturnya.
Oleh karena itu, Feri menilai terdapat pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Densus 88 dalam menangani terduga teroris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Pengamat Ungkap Kontras Jokowi dan Prabowo, Dulu 60% Kepuasan Publik Tenang, Kini 90% Sepertiga 98
-
Waspada! BPOM Rilis 23 Kosmetik Berbahaya, Cek Daftarmu Sebelum Terlambat
-
Viral Mau Cari Lelaki Pintar, Tinggi, dan Tampan: Ini Fakta Sebenarnya Isi Pidato Megawati
-
Geger Ijazah Gibran: Roy Suryo ke Australia, Klaim Kantongi Bukti Langsung dari Petinggi UTS
-
Drama Gugat Kejagung Berakhir, Aset Berharga Sandra Dewi Hasil Korupsi Harvey Moeis Segera Dilelang
-
Langkah Cerdas Hemat Biaya Bulanan: Manfaatkan Gratis Biaya Admin
-
Polisi Bunuh Polisi, Kubu Kompol Yogi Bantah Piting Leher Nurhadi: Dakwaan Hasil Imajinasi Jaksa
-
Prabowo Perintahkan TNI Tambah Batalion Kesehatan, Tujuannya Apa?
-
13 Kali Gelar Job Fair, Pramono Sebut 150 Disabilitas Telah Diterima Bekerja
-
Prabowo Kirim A400M untuk Gaza: Siap Airdrop Bantuan dan Evakuasi Medis!