Suara.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar angkat bicara soal tudingan Andi Arief yang menilai Bawaslu malas dalam menindaklanjuti laporan dugaan mahar politik Sandiaga Uno. Menurutnya, Bawaslu sudah bekerja berdasarkan undang-undang dan Peraturan Bawaslu (Perbawaslu) nomor 7 tahun 2018.
Fritz mengatakan, berdasarkan undang-undang dan Perbawaslu itu, Bawaslu sudah melayangkan panggilan kepada Andi Arief untuk dimintai keterangan sebanyak dua kali. Namun, yang bersangkutan tidak mengindahkan dan tidak pernah memenuhi panggilan itu.
Untuk itu, atas tudingan Andi Arief itu, Fritz menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai kinerja Bawaslu atas laporan dugaan mahar politik Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN.
"Saya serahkan kepada teman-teman untuk menilai apakah Bawaslu seperti itu (malas) atau tidak," kata Fritz di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).
Fritz menjelaskan, berdasarkan Perbawaslu, Andi Arief harus diperiksa di kantor Bawaslu karena laporan terkait dugaan mahar politik tersebut dilayangkan ke Bawaslu. Selain itu, menurutnya yang bersangkutan harus hadir secara langsung untuk diperiksa dan menandatangani beberapa dokumen pemeriksaaan.
Sehingga kata Fritz, apa yang menjadi usulan Andi Arief agar diperiksa di Lampung tidak dapat dipenuhi. Sebab Bawaslu mengacu pada undang-undang dan Perbawaslu nomor 7 tahun 2018.
"Harus diperiksa Bawaslu RI, karena laporannya ke Bawaslu RI. Kalau misalnya laporannya di Bawaslu Lampung, silahkan diperiksa di Bawaslu Lampung, tapi ini kan dilaporkan di bawaslu RI, sudah jadi kewajiban bawaslu RI, untuk melaksanakan apa yang jadi tanggung jawab kami. Itu lah kami panggil beliau (Andi Arief). Prosesnya harus hadir, harus kita periksa, ada penandatanganan dokumen langsung," Fritz menjelaskan.
Andi Arief sebelumnya menuding ketua dan komisioner Bawaslu tidak serius menangani laporan dugaan mahar politik Sandiaga Uno yang dilayangkan oleh Federasi Indonesia Bersatu (Fiber) beberapa waktu lalu. Bahkan dirinya menilai Bawaslu lebih mirip seperti halnya mandor zaman Belanda.
"Bawaslu pemalas dan enggak serius. Kalau jadi komisioner cuma duduk di belakang meja itu sih bukan pengawas namanya, tapi mirip mandor zaman Belanda," tutur Andi saat dihubungi awak media, Jumat (31/8/2018).
Baca Juga: Polisi Minta Penonton Penutupan Asian Games Naik Angkot
Ia pun menyesalkan atas sikap Bawaslu yang sempat menolak permintaan dirinya untuk diperiksa di Lampung. Menurutnya, sebagai lembaga negara yang dibiayai oleh negara seharusnya masalah jarak dapat dipecahkan.
Berita Terkait
-
Kecewa, Andi Arief Sebut Bawaslu Mirip Mandor Zaman Belanda
-
Mahar Politik Sandiaga Dihentikan, Andi Arief: Bawaslu Pemalas
-
Bakal Caleg Dilarang Kampanye di Media Sosial, Ini Cirinya
-
Bawaslu: Mahar Politik Sandiaga Uno Tak Terbukti Secara Hukum
-
Alasan Sandiaga Uno Ajak Mantan Menteri Jokowi Jadi Jubir
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Ahli di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Kerugian Keuangan Negara Saja Belum Tentu Korupsi
-
Eks Bendahara Amphuri Diperiksa KPK, Bantah Ikut Campur Soal Kuota Haji
-
Janji Pemerintah Bantu Renovasi Sebagian Ponpes Tua dan Rawan, Cak Imin: Tapi Anggaran Kita Terbatas