Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kembali meloloskan bakal calon legislatif (caleg) mantan narapidana (napi) kasus korupsi. Bakal calon legislatif tersebut berasal dari sejumlah daerah yakni DKI Jakarta, Bulukumba, Belitung Timur, Mamuju, dan Tojo Una-Una.
Fenomena tersebut memunculkan anggapan bahwa tingkat kepatuhan partai politik di tingkat daerah lemah dalam mencalonkan kadernya sebagai bakal calon legislatif.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas berpendapat, partai politik di tingkat daerah akan semakin kehilangan integritas manakala dominasi partai politik di tingkat pusat semakin mengakar. Hal tersebut yang membuat partai politik di tingkat daerah kehilangan jati diri dan demokratisnya.
"Ketika dia (parpol tingkat daerah) tidak bisa lagi melakukan satu sikap yang berbeda dengan elit parpol di pusat," kata Busyro Muqoddas di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Nomor 62, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Busyro Muqoddas menyebut fenomena tersebut yang sedang terjadi kekinian. Maka dari itu, dirinya berpendapat fenomena tersebut harus dibenahi oleh elit parpol.
"Tapi jangan lupa, elit parpol kan pranata sosial politik yang merepresentasikan demokrasi," jelasnya.
Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut mengatakan, parpol akan semakin kehilangan fungsi demokratisnya manakala elit-elit politik melakukan pembiaran terhadap kasus semacam itu. Artinya terjadi silang sengkarut antara pimpinan diantara tingkat pusat dan daerah.
"Jadi agak sulit sih berharap parpol-parpol di daerah itu berbeda dengan yang pusat. Agak sulit," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik