Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berhenti saling menyalahkan soal lolosnya mantan narapidana korupsi atau koruptor menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) Pemilu 2019. Wiranto meminta agar kedua institusi tersebut untuk menyatukan pendapat.
Wiranto mengatakan telah mengumpulkan KPU, Bawaslu, DKPP, dan para pakar untuk ambil sikap mengenai konfik tersebut. Namun dirinya menyebut masih ada perbedaan landasan hukum antara KPU dan Bawaslu dalam menyikapai bacaleg mantan narapidana korupsi.
"Sehingga antara KPU dan Bawaslu masing-masing menggunakan landasan hukum yang berbeda sehingga kemudian outputnya juga berbeda, maka saya katakan kita tidak saling menyalahkan tapi mencoba menyelesaikan masalah itu dengan cara mufakat," kata Wiranto di Kantor LPSK, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (6/9/2018).
Meski masih perbedaan landasan hukum, Wiranto berharap kedua lembaga tersebut harus berorientasi sama dalam semangat memberantas korupsi. Hal tersebut guna membangun Pemilu 2019 lebih berkualitas.
"Tapi orientasinya adalah semangat anti korupsi harus berkembang. Tetap hidup, sehingga misi pemerintah yakni pemberantasan korupsi dan misi KPU dan Bawaslu untuk membangun pemilu yang bermartabat, yang berkualitas itu terbangun," jelasnya.
Mantan Panglima TNI tersebut juga meminta MA agar mempercepat keputusannya. Hal tersebut agar segera dapat melakukan perbaikan yang sejalan dengan keputusan tersebut.
"Kita sudah menyatakan di muka umum, kami meminta supaya MA aegera mempercepat keputusan itu sebelum DCT, itukan 20 september. Sebelum itu selesai, ada tenggang wakt agar KPU bisa segera melakukan perbaikan-perbaikan sejalan dengan keputusan itu," tandas Wiranto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
Terkini
-
Terbongkar! Oknum TNI Jadi Perantara Penculikan dan Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Kini Ditahan
-
Misteri 'Perintah Maut' untuk Kopda FH: TNI Irit Bicara Soal Dalang di Balik Pembunuhan Kacab Bank
-
Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri