Suara.com - Permohonan pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) di Kepolisian Resor Banyumas melonjak menjelang pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil, kata Kepala Satuan Intelijen dan Keamana Polres Banyumas Ajun Komisaris Polisi Sulistyo Dwi Cahyono.
"Permohonan pembuatan SKCK di Polres Banyumas sejak 10 September ini memang ada peningkatan yang semula rata-rata 10 sampai 50 orang per hari, sekarang menjadi sekitar 190 sampai 200 orang per hari," katanya di Markas Polres Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (21/9/2018).
Jumlah permohonan pembuatan SKCK yang telah dilayani di Mapolres Banyumas hingga saat ini sudah mencapai 1.500 orang. Selain di Mapolres Banyumas, kata dia, pembuatan SKCK juga dilayani di Gerai Pelayanan Terpadu yang berlokasi di Rita Supermal, Purwokerto, juga mengalami peningkatan.
"Permohonan SKCK di Gerai Pelayanan Terpadu yang biasanya rata-rata 10 orang per hari, meningkat jadi 50 orang per hari," katanya.
Sulistyo mengatakan bahwa permohonan pembuatan SKCK itu diajukan oleh pemohon baru maupun yang melakukan perpanjangan masa berlaku untuk keperluan pendaftaran seleksi CPNS. Kendati terjadi lonjakan permohonan pembuatan SKCK, pihaknya tidak melakukan penambahan personel yang melayani pemohon karena masih bisa teratasi.
Ia menegaskan bahwa pihaknya melayani pemohon sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur), sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2014.
Untuk biaya, menurut dia, tidak ada penambahan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yakni sebesar Rp30 ribu, sedangkan masa berlaku SKCK selama 6 bulan dan waktu pelayanan pemohon baru 15 menit selesai jika berkasnya lengkap.
Pemohon pembuatan SKCK Ira Kartika Sari mengaku baru pertama kali membuat SKCK untuk keperluan pendaftaran seleksi CPNS yang akan dibuka serentak pada tanggal 26 September 2018. Menurut dia, informasi mengenai pendaftaran seleksi CPNS itu diperoleh dari internet dan tempat bimbingan belajar.
"Saya akan mendaftar untuk formasi guru Bahasa Indonesia. Kebetulan di Pemprov Jateng ada kuota sebanyak 71 orang, sedangkan di Banyumas enggak ada kuota guru Bahasa Indonesia, adanya guru Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama Kristen, dan guru kelas," kata dia yang berasal dari Pekuncen. (Antara)
Baca Juga: Mangkir Diperiksa Korupsi, Jaksa Agung Peringatkan Alex Noerdin
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana