Suara.com - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menilai, Kementerian Pariwisata sangat layak menjadi yang terbaik di Asia Pasifik. GIPI siap mengawal pencapaian target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019.
Kemenpar, yang dipimpin Arief Yahya menjadi nomor 1 di ajang TTG Travel Awards 2018 dan dinobatkan sebagai The Best Ministry Of Tourism atau Best National Tourism Organization (NTO).
Bagi Ketua GIPI, Didien Junaedi, prestasi tersebut sangat membanggakan.
“Kemenpar sangat pantas mendapatkan penghargaan tersebut. Sudah 50 tahun saya bekerja di industri pariwisata, mengikuti perkembangan dari menteri ke menteri dan dari presiden ke presiden. Memang Arief Yahya seorang menteri yang menurut saya, mempunyai komitmen. Berbeda dari pemimpin Kemenpar yang lain,” katanya, Selasa (25/9/2018).
Dalam pandangan Didien, yang dikerjakan menpar tidak mudah. Tanggung jawab yang diemban cukup besar, sebab ia mampu menerima tantangan Presiden Jokowi, yaitu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
“Jangankan menteri, saya yang di luar kementerian saja, otaknya harus berputar berkali-kali untuk menerima tantangan itu,” kata Didien.
Namun Didien yakin, menpar tidak asal menerima tantangan. Menurutnya, Arief telah menyiapkan konsep dan strategi untuk mencapai angka tersebut.
Dengan konsep itu, pencapaian target bukan hal mustahil. Dengan anggaran terbatas dan di bawah angaran promosi dari Malaysia dan Thailand, semua dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Kemenpar.
Kini Indonesia menempati posisi terhormat. Jika dibandingkan pada 2013, bahkan tidak masuk daftar dari 141 negara.
Saat ini, brand Wonderful Indonesia berada di rangking 47 dari 141 negara. Melompat hampir 100 peringkat menjadi rangking 47.
Baca Juga: Hebat, Kemenpar Dinobatkan sebagai The Best Ministry of Tourism
“Ini acknowledgement (pengakuan) yang bagus dari sebuah lembaga yang kredibel (WEF). Itu bisa kita rasakan,” ujar Didien.
Didien menilai, prestasi ini merupakan salah satu jawaban dari program Nawa Cita Jokowi. Program ini dimulai sejak 2014.
Kerja keras dengan seruan, “ayo kerja” dari presiden ikut mengajak seluruh kementerian, lembaga negara, dan pemda untuk meningkatkan kinerja di lingkungan birokrasi masing-masing.
Capaian ini, lanjutnya, merupakan upaya branding yang mengena di benak wisman. Tidak sekadar menjual, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang.
Selain itu, deregulasi yang dilakukan Kemenpar untuk memudahkan wisatawan masuk ke Indonesia menjadi salah satu faktornya.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus bahu membantu bersama pemerintah untuk mendapatkan 20 juta wisman, dengan catatan tidak ada chaos, permainan politik yang tidak benar, dan menggagu keamanan dan kenyamanan negara pada pemilu 2019. Kita harus tanggang jawab untuk itu dan melakukan kontrol terhadap Kemenpar bila ada kelemahan di sana. Kita harus saling melengkapi karena kita Pentahelix,” ujar Didien.
Berita Terkait
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Chef Hotel Turun Gunung! Kemenpar Sekolahkan Kepala Dapur Gizi untuk Program MBG
-
Telkomsel Jaga Bumi Dukung GWB di Tanjung Pinang dan Manado: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
-
Agustus Meriah! Ini Daftar Event & Festival Keren di Seluruh Indonesia untuk Rayakan HUT RI
-
Pendaki Rinjani, Siap-Siap! Jalur Pendakian Berubah Total Demi Keamanan, Ini Detailnya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara