Suara.com - Mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok mendapatkan tambahan pengetahuan. Pemerintah Swiss memberikan bantuan berupa Proyek Pengembangan Pendidikan Pariwisata Berkelanjutan (STED), Selasa (16/10/2018).
Proyek ini diresmikan Kepala Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi Pemerintah Swiss (SECO), Duta Besar Swiss, Raymund Furrer, dan Deputi bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Rizki Handayani. Turut hadir calon Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz.
Menurut Rizki, STED merupakan proyek bantuan teknis pemerintah Swiss bernilai CHF 3.9 juta. Bantuan ini akan mendukung Poltekpar Lombok dalam membangun SDM pariwisata yang mumpuni.
Dengan program ini, para mahasiswa akan dibekali dengan keahlian yang dibutuhkan sektor pariwisata.
"Proyek STED merupakan jawaban atas ajakan pemerintah Indonesia untuk menata pendidikan vokasi atau kejuruan di bidang pariwisata. Proyek ini bertujuan untuk membantu Poltekpar Lombok dalam mengembangkan lulusan yang lebih berkualitas, dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pariwisata di Indonesia Timur," ujarnya.
Program dalam proyek ini pun sangat padat. Semuanya bertujuan untuk mendukung Poltekpar dalam meningkatkan kualitas kurikulum dan kualifikasi guru, serta membina hubungan kelembagaan antara sekolah dengan industri.
Proyek ini akan mendorong pendidikan kejuruan sistem ganda atau dual track. Sistem ganda ini merupakan karakteristik utama pendidikan kejuruan di Swiss, dimana pembelajaran siswa di sekolah dan tempat kerja bersifat saling melengkapi.
"Sekolah akan memiliki hubungan yang erat dengan pasar tenaga kerja, sehingga peran aktif sektor swasta di dalam pendidikan menjadi sangat penting," terang Rizki.
Ia menambahkan, proyek ini nantinya akan dilaksanakan oleh Swisscontact. Mereka berpengetahuan luas di bidang pendidikan kejuruan dan pengembangan pariwisata di Indonesia.
Baca Juga: Kemenpar Jual Paket Danau Toba 4 Hari ke Singapura dan Malaysia
Nantinya, Swisscontact juga akan bermitra dengan Swiss Hotel Management Academy Lucerne.
“Kami berharap, proyek STED dapat mendukung upaya dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa pariwisata kami, yang pada akhirnya akan bersumbangsih terhadap daya saing pariwisata Indonesia,” kata Rizki lagi.
Sementara itu, Furrer mengatakan, Swiss merupakan destinasi pariwisata yang sangat diminati. Pariwisata Swiss telah menerima manfaat yang sangat besar dari sistem pendidikan kejuruan.
“Saya yakin, mahasiswa dan seluruh industri pariwisata akan mendapat manfaat besar dari dukungan kami ke Poltekpar Lombok. Kami akan memastikan jika industri pariwisata Lombok akan mencari dan memperkerjakan karyawan barunya langsung dari Poltekpar Lombok,” ujarnya.
Swiss memiliki sejarah panjang mendukung pendidikan kejuruan di Indonesia. Politeknik Mekanik Swiss, atau POLMAN Bandung, dan National Hotel Institute, atau STP Bandung, didirikan dengan bantuan negara ini pada 70-an.
Sejak pendiriannya, sekolah-sekolah tersebut telah menjadi model bagi banyak Politeknik lain di Indonesia.
STED merupakah salah satu proyek pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia atau Sustainable Tourism Development in Indonesia (STDI), yaitu sebuah proyek di bawah payung besar program kerja sama pariwisata Indonesia-Swiss.
"Indonesia merupakan negara prioritas kerja sama Swiss. Program kerja sama ini mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan dua tujuan strategis, yaitu meningkatkan penyediaan layanan publik serta berkontribusi terhadap sektor swasta yang lebih kompetitif dan menciptakan perkerjaan," ungkap Furrer.
Apresiasi besar juga diberikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya atas diluncurkannya bantuan tersebut. Menpar pun mengucapkan rasa terimakasihnya atas bantuan pemerintah Swiss bagi pengembangan pariwisata Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, pariwisata merupakan sektor penting perekonomian Indonesia, sekaligus sumber utama penciptaan lapangan pekerjaan. Pada 2016, pemerintah Indonesia mencanangkan rencana percepatan pengembangan sepuluh destinasi pariwisata prioritas secara berkelanjutan.
"Tekad ini memerlukan investasi sumber daya manusia yang memadai. Saat ini, kesenjangan keterampilan merupakan masalah utama di banyak industri di Indonesia, terlebih di industri padat karya seperti pariwisata. Ini yang harus dipecahkan. Dengan bantuan ini, SDM pariwisata Lombok akan semakin baik. Trimakasih saya untuk pemerintah Swiss. Terimakasih Pak Dubes Furrer," ujar menpar.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
Warganet Brasil Geram! Gunung Rinjani Dihujani Review Bintang 1 Imbas Tewasnya Juliana Marins
-
Borobudur Bertransformasi Menjadi Destinasi Kultural Spiritual Dunia yang Inklusif
-
99 Persen Mahasiswa Poltekpar Lombok Incar Kerja di Luar Negeri, Wamenpar Dukung, Tapi...
-
Kemenpar Pastikan UKT di Poltekpar Tidak Naik Meski Ada Efisiensi Anggaran: Masih Rp2,05 Juta per Semester
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan
-
Mendadak Menkeu Purbaya Disebut Punya Kecerdasan seperti BJ Habibie Gara-gara Ini
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Terungkap! Ini Alasan Prabowo Rahasiakan Sosok Menko Polhukam Definitif Pengganti Budi Gunawan
-
JK Ungkap Dua Masalah Perjanjian Damai Helsinki yang Belum Tuntas: Lahan dan Bendera Aceh
-
TNI AL Pesan 2 Kapal Selam Scorpene Prancis, Pertimbangkan Beli Unit Tambahan dari China
-
Dinilai Kejahatan Serius, Kubu OC Kaligis Bongkar Dugaan Tambang Ilegal di Haltim
-
Lisa Mariana Soal Aliran Dana dari RK: Waktu Itu Beliau Masih Menjabat, Saya Pikir Banyak Uang
-
KKP Siapkan 17 'Harta Karun' untuk Selamatkan Bumi dan Ekonomi
-
Tangis Lisa Mariana Pecah di Bareskrim, Klaim Anaknya Ada Kemiripan DNA dengan Ridwan Kamil