Suara.com - Nur Rezkianti (22) menjadi korban Lion Air jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (28/10/2018) kemarin. Orangtua Nur Rezkianti, Astuti Haji Toba bersaksi anaknya mempunyai cita-cita tinggi.
Nur Rezkianti merupakan Alumni Universitas Negeri Malang. Nur Rezkianti berniat dari Jakarta menuju Bangka untuk menelusuri tempat wisata di Bangka. Nur Rezkianti diketahui bekerja untuk AIESEC.
AIESEC merupakan organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan mereka. AIESEC merupakan organisasi yang digerakkan mahasiswa terbesar di dunia. Organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda dan menjadi duta di luar negeri untuk menjalankan proyek sosial.
"Cita-citanya nya tinggi sekali. Dia ingin membangun Indonesia. Dia dipanggil AIESEC ke luar tapi dia bilang Indonesia dulu. Dia maunya Indonesia dikenal dunia dulu pariwisatanya," ujar Astuti Haji Toba (53).
Bekerja di AIESEC, Nur Rezkianti sering dikirim ke daerah untuk mengunjungi objek wisata. Tujuan Nur Rezkianti untuk mengembangkan wisata di sana.
"Kemarin sempat dikirim ke Ambon. Di Ambon dia berhasil buka pariwisata di Ambon. Itu dari AIESEC, katanya untuk pariwisata di sana," lanjutnya
Terakhir kali Nur Rezkianti berkomunikasi dengan ibunya Senin (28/10/2018) pagi.
"Dia cuman bilang 'bu saya mau ke Bangka' sambil ngomong sambil cerita ketawa-ketawa. Dia sama temennya dari Palu," lanjutnya
Betapa kaget dirinya ketika mendengar kabar pesawat yang ditumpangi putrinya itu mengalami kecalakaan. Astuti beserta keluarga yang tinggal di Palu langsung berangkat ke Jakarta untuk mencari kebenaran hal tersebut.
Baca Juga: Diperintahkan Menhub, Lion Air Resmi Pecat Direktur Teknik
"Dengar beritanya pagi, difasilitasi sama Lion Air itu kita berangkat pukul 14.30 WIB, tiba di Makassar transitnya di Makassar pukul 24.45 WIB. tiba di sini sekitar pukul 02.00 WIBhari selasa," katanya.
Sesampainya di Jakarta, ia langsung diarahkan ke Rumah Sakit Polri, Keramat Jatu untuk mengadu ke posko keluarga korban yang ada disana. Di Posko tersebut, Astuti menemukan beberapa kartu identitas milik putrinya.
"KTP, Kartu Mahasiswa, STNK, sudah ketemu sudah di Rumah Sakit Polri," ucapnya.
Usai dari Rumah Sakit Polri, ia berinisiatif pergi ke posko evakuasi di JICT, Tanjung Priuk untuk mencari barang - barang milik putirnya. Pasalnya, posko JICT merupakan tempat dikumpulkanya puing puing atau barang yang tersisa dari pesawat Lion Air.
Astuti pun belum melihat baju yang dipakai Nur Rezkianti di antara puing - puing yang ada posko JICT. Ia mengaku masih mengingat baju yang dipakai putrinya itu sebelum berangkat.
"Iya ingat dari foto, pake baju putih blazer hitam. Saya sepatu nggak lihat," pungkasnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri