Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjanto menyampaikan perkembangan proses pencarian balck box Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT 610 dengan nomer penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Soerjanto mengungkapkan berdasarkan hasil simulasi bahwa dugaan sinyal ping pada balck box CVR melemah lantaran tertimbun lumpur tidaklah benar.
Soerjanto menuturkan KNKT dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan simulasi untuk membuktikan terkait dugaan lemahnya sinyal ping pada black box CVR akibat tertimbun lumpur. Simulasi tersebut dilakukan KNKT dan BPPT dengan meletakan alat pinger di dalam lumpur laut.
Hasilnya, kata Soerjanto pinger tersebut tetap berfungsi dengan memberikan sinyal ping meski telah tertimbun di dalam lumpur.
"Kami kemarin sampai mengadakan simulasi ada satu pinger kita ikat di pipa dan masukkan ke dalam lumpur. Terus kita coba kita dengarkan dan ternyata masih bisa dideteksi. Jadi asumsi selama ini bahwa kemungkinan kalau masuk lumpur pinger tidak bekerja, itu sudah hilang," tutur Soerjanto di Gedung Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Berkenaan dengan itu, Soerjanto menduga bahwasannya lemahnya sinyal ping balck box CVR tersebut diduga karena alat pinger telah rusak ketika terjadi kecelakaan. Akibatnya, sinyal ping yang sempat muncul lama-lama melemah dan hilang.
"Artinya kalau sekarang pingernya tidak bekerja kemungkinan waktu pesawat mengalami kecelakaan, pinger ini juga mengalami kerusakan. Sehingga lama kelamaan sinyalnya makin melemah dan hilang," imbuhnya.
Lebih lanjut, Soerjanto mengungkapkan kekinian pihaknya terus berupaya dan menyusun strategi untuk menemukan black box CVR. KNKT kata Soerjanto, saat ini sedang mendatangkan kapal yang dilengkapi peralatan canggih seperti, Remotely Operated Vehicles (ROV), Multibeam echosounder, Side Scan Sonar, Magneto Meter, dan Sub-Bottom Profiling.
"Kami sedang menyusun strategi bagaimana menemukan CVR, sebab CVR ini sangat diperlukan dalam proses investigasi untuk dikaitkan dengan data-data di black box Flight Data Recorder (FDR) yang sudah mulai dianalisa," pungkasnya.
Baca Juga: 32 Penyelam Pencari Korban Lion Air Diterapi Hiperbarik
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Berbekal Airsoft Gun dan KTA Palsu, Polisi Gadungan Tipu Driver Ojol dan Bawa Kabur Motor
-
Kondisi Pelaku Membaik, Polisi Dalami Motif 'Memetic Violence' di Kasus Ledakan SMAN 72
-
Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
-
Bukan HP Pribadi, Terungkap Alat Komunikasi Nikita Mirzani Saat Live dari Rutan Pondok Bambu
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?