Suara.com - Seorang anggota Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Surabaya bernama Bahrawi (63) dikeroyok dan disambet samurai oleh pelaku misterus pada Selasa (20/11/2018).
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Surabaya periode 2017-2021 H.M Farid Afif menjelaskan aksi penyerangan terhadap Bahrawi diduga dilakukan saat korban sedang memasang alat peraga kampanye di kawasan masjid. Menurutnya korban ketika itu sudah meminta izin, namun tiba-tiba pelaku langsung menyerang menggunakan senjata tajam.
"Pemicunya karena ada orang yang tiba-tiba bawa samurai. Padahal sudah minta maaf tapi kok malah dikeroyok pakai senjata tajam. Kalau dibilang tidak diijin, padahal kita sudah minta ijin terlebih dahulu saat akan memasang Alat Peraga Kampanye," kata Afif seperti dikutip Beritajatim.com, Selasa.
Dia pun menduga pelaku pembacokan itu merupakan orang suruhan dari partai politik tertentu.
"Jadi kalau indikasi atau dugaan itu banyak sekali kemungkinan ini suruhan dari partai politik yang lain. Atau kedua karena salah paham atau yang ketiga ini karena ada persoalan khilaf. Yang jelas kalau karena orang ini gila, maka tidak mungkin," jelas Afif.
Lanjutnya karena hal ini adalah pengeroyokan. Jadi tidak mungkin jika semuanya gila lantas tidak sengaja melakukan pengeroyokan tersebut.
"Satu orang ketika melakukan pembacokan terhadap paman saya, mungkin ada indikasi gila. Tapi kalau dikeroyok tapi ini ada rencana atau perencanaan."kata dia.
Dia pun meminta agar polisi segera mengusut kasus tersebut dan menangkap pelakunya. Dia pun mengaku tak bisa menoleransi pembacokan terhadap korban yang dilakukan di masjid.
"Kami sangat menyesalkan hal ini. Kedua kami berharap pada kepolisian Pelabuhan Tanjung Perak khususnya pak Kapolrestabes agar serius menyikapi masalah ini karena ini adalah pembunuhan berencana, yang mana ini kriminal dan tidak bisa dimaafkan dan harus dihukum seberat-beratnya," kata dia.
Baca Juga: Mayat dalam Lemari, Pembunuh Iin Puspita Ditangkap Gara-gara Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK