Suara.com - Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin menganggap aksi tandingan yang sediannya diadakan Forum Silaturahmi Aktivis 212 sarat dengan kepentingan politik. Pasalnya acara dinisiasi politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera bertepatan dengan Reuni Akbar 212 yang akan berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (2/12/2018) mendatang.
Novel menganggap aksi tersebut sarat dengan kepentingan politik karena tidak didahului dengan aksi-aksi sebelumnya sebagaimana aksi reuni 212 yang menurutnya rutin dilakukan tiap tahun. Untuk itu, Novel meminta pihak Kepolisian secara tegas menolak adanya aksi 'Kontemplasi 212'.
"Tindakan polisi seharusnya melarang, tindak tegas. Karena ini justru, aksi ini sangat sarat dengan politik karena nggak ada aksi-aksi sebelumnya. Kalau kita (aksi reuni 212) memang ada aksi sebelumnya 2016, 2017 kita lanjutkan 2018," kata Novel usai menghadiri diskusi bertajuk 'Narasi Politik Reuni 212' di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/11/2018).
Berkenaan dengan itu, Novel mengaku justru mempertanyakan apa motif dari Kapitra menggelar aksi tandingan reuni akbar 212. Novel menduga bahwasanya aksi tersebut erat kaitanya dengan kepentingan Pilpres 2019.
Disamping itu, lanjut Novel, dirinya menduga aksi tersebut ada maksud terselubung untuk mengadu domba.
"Ada apa mendadak ketika tahun politik. Ini kita bertanda tanya besar, ada apa gerangan Kapitra menyelenggarakan ini? Apa ingin mengadu domba anak bangsa? Apa kita ingin berbenturan satu dengan yang lain," kata dia.
Novel khawatir aksi 'Kontemplasi 212' justru nantinya hanya memicu keributan karena dilakukan bersamaan dengan reuni akbar aksi 212.
"Jadi kita meminta kepolisian untuk jangan memberi izin kepada Kapitra dan teman-temannya membuat aksi tandingan. Kalau pun enggak ada massanya, saya khawatir ada rekayasa tertentu untuk membuat suasana kacau yaitu ketika reuni akbar ini, karena waktu yang sama, tempat yang sama, jam yang sama. Ini sangat berbahaya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Forum Silaturahmi Aktivis 212 akhirnya mengikuti saran polisi untuk menunda acara tandingan Reuni Akbar Mujahid 212 bertajuk "Aksi Pencerahan Anak Bangsa".
Baca Juga: Respons Soeharto Dicap Guru Korupsi, Sandiaga: Yang Baik, Kita Ambil
Ketua Forum Silaturahmi Aktivis 212 Kapitra Ampera secara terpisah mengatakan, pihaknya siap untuk menunda acara tersebut.
"Kalau seperti itu, terpaksa kita harus setuju. Karena kalau aparat sudah mengeluarkan saran seperti itu, tentu harus menjadi prioritas. Terlebih sudah ada analisa intelijen dan sebagainya," ujar Kapitra saat dihubungi.
Berita Terkait
-
Respons Soeharto Dicap Guru Korupsi, Sandiaga: Yang Baik, Kita Ambil
-
Ikuti Saran Polisi, Kapitra Tunda Aksi Tandingan Reuni Akbar 212
-
Sandiaga Harap Jokowi - Prabowo Hadir dan Berpelukan di Reuni Akbar 212
-
Polisi Minta Kapitra Ampera Tunda Acara Aksi Tandingan 212 di Monas
-
Minta Warga Tak Ikut Reuni Akbar 212, Gubernur Jatim: Nanti Susah Pipis
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit