Suara.com - Jusuf Kalla mengatakan metode kampanye bertemu dengan calon pemilih dalam jumlah banyak atau secara massal tidak lagi efektif dilakukan sehingga saatnya melakukan kampanye door to door atau dari pintu ke pintu yang lebih efektif.
"Kampanye itu sekarang bukan lagi kampanye massal, jadi otomatis door to door, karena tidak ada lagi rapat umum, artinya terbatas, tidak ada rally sepeda motor ke mana-mana, akhirnya door to door," kata Jusuf Kalla, selaku Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Jakarta, Senin (17/12/2018) malam.
Usai memimpin rapat evaluasi TKN di kediaman pribadinya di kawasan Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin malam, JK mengatakan, metode kampanye yang telah dilakukan selama dua bulan terakhir dapat mendongkrak keterpilihan pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019.
"Setelah melihat kampanye dua bulan ini, optimistis, bahwa keterpilihan atau suara dari Pak Jokowi dan partai-partai yang ada terus positif, naik, ya secara bertahap dengan baik," kata JK seperti dilansir Antara.
Terkait target perolehan suara untuk pasangan tersebut sebesar minimal 60 persen, JK mengatakan, pihaknya tidak membahas lebih rinci mengenai angka, namun tren kampanye Jokowi-Maruf menunjukkan hasil yang positif.
"Kita tidak bicara angka-angka, tetapi positif," tambahnya.
Sementara itu, politikus PDIP, Pramono Anung yang juga Anggota Dewan Pengarah TKN, mengatakan, seluruh ketua umum partai koalisi pendukung Jokowi-Maruf telah menginstruksikan kepada seluruh caleg untuk melakukan metode kampanye tersebut.
Pramono mengatakan kampanye yang dilakukan para caleg, baik di pusat maupun daerah, akan ditingkatkan lagi dengan turut serta menyosialisasikan pasangan capres-cawapres usungan mereka.
"Belum semua caleg-caleg kita itu dalam kampanye door to door kepada masyarakatnya. Dia selain menyosialisasikan dirinya juga menyosialisasikan capres-cawapres. Itu yang akan dilakukan secara masif," kata Pramono.
Baca Juga: Anies Doakan Prabowo dan Sandiaga Menang di Pilpres 2019
Pramono meyakini dengan turut serta mengampanyekan capres-cawapres dalam kampanye door to door itu, para caleg akan mendapatkan keuntungan yakni perolehan suara partai koalisi dalam Pilpres 2019.
Seluruh ketua umum partai koalisi pun, lanjut Pramono, telah sepakat untuk menginstruksikan kepada seluruh caleg mereka untuk juga mengampanyekan capres-cawapres.
"Semua ketum sepakat untuk dilakukan karena (caleg) yang melakukan itu mendapatkan keuntungan, yang kemudian disebut dengan coat-tail effect. Dan itu hanya dimiliki oleh partai-partai tertentu, karena yang door to door pasti akan mendapatkan keuntungan," ujarnya.
Berita Terkait
-
JK Minta Parpol dan Caleg Koordinasi untuk Menangkan Jokowi - Ma'ruf
-
Ketum PSI: Larangan Poligami Akan Beri Kontribusi Positif Jokowi - Ma'ruf
-
Bacakan Pledoi, Ahmad Dhani Sebut Penegak Hukum Bermain Politik
-
Buntut Sikap PSI, Farhat Abbas: Seolah-olah Pak Jokowi Larang Poligami
-
Larang Poligami, Farhat Abbas Minta PSI Dicoret dari Koalisi Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?