Suara.com - Agus Suryana (34), salah satu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menceritakan keluh kesahnya saat berjibaku mengantar jenazah korban setelah tsunami menerjang sejumlah pesisir pantai di Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Dia mengaku sempat kewalahan mengatarkan mayat-mayat korban tsunami karena minimnya jumlah mobil ambulans di hari pertama. Bahkan, menurutnya, hal itu juga membuat proses pengantaran jenazah menjadi lamban. Jasad korban tsunami baru dipulangkan ke pihak keluarga setelah berhasil diidentifikasi di rumah sakit.
"Di awal kita sempat kekurangan mobil jenazah. Karena ada yang hari itu sudah diidentifikasi hari itu juga minta di antar," kata Agus saat ditemui Suara.com di Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang, Banten, Kamis (27/12/2018).
Akibat minimnya kendaraan, Agus juga terpaksa harus tiga kali 'bolak balik' dari Banten - Jakarta untuk antar-jemput jenazah. Dia juga mengakui pengantaran jenazah korban tsunami itu cukup memakan waktu lama.
"Mobil Jenazah kebanyakan dari Jakarta. Jadi perjalanan dari sini ke Jakarta saja bisa 4 sampai 5 jam. Kalau bolak - balik bisa lama sekali. Hari itu mobil ambulans bisa dua sampai tiga kali bolak - balik," terangnya.
Meski demikian, kendala itu tak lagi terjadi setelah hari pertama proses evakuasi. Sebab, PMI sudah mendapatkan tambahan mobil jenazah. Agus juga mengakui jumlah jenazah yang diantarkan kini sudah berkurang.
"Hari ini saja kita ada 4 mobil jenazah ya. Cuman kan jenazah sudah tidak sebanyak hari - hari pertama," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pungutan Liar Urus Jenazah Korban Tsunami, Polisi Periksa Sopir Ambulans
-
500 Pengungsi Tsunami Selat Sunda di Pulau Sebesi Minta Dijemput
-
Suka Duka Anggota PMI Pengantar Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda
-
Keluarganya Hilang Tersapu Tsunami, Agus Tetap Tegar Bantu Orang Lain
-
Gunung Anak Krakatau Siaga, Masyarakat Pesisir Pandeglang Diminta Waspada
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan