Suara.com - Malaysia melarang atlet renang Israel untuk masuk dan berlaga di negara bagian Sarawak timur pada bulan Juli 2019, yang berfungsi sebagai ajang kualifikasi Paralimpiade Tokyo 2020.
Menteri luar negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan, tidak bakal mengalah terhadap peraturan panitia paralimpik dan tetap melarang atlet Israel berlaga di negaranya.
“Kami juga menegaskan, tidak mau menjadi tuan rumah acara apa pun pada masa depan kalau melibatkan Israel,” tegas Abdullah seperti diberitakan CBC.ca, Jumat (18/1/2019).
Malaysia sejak lama diketahui sebagai pendukung kuat perjuangan Palestina. Malaysia juga berada dalam barisan negara-negara mayoritas Muslim yang tak memunyai hubungan diplomatik dengan Israel.
Abdullah mengatakan, perjuangan Palestina bukan hanya masalah agama, tetapi juga salah satu hak asasi manusia.
"Ini tentang pertempuran atas nama yang tertindas," katanya.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan, Komite Paralimpik Internasional dapat menarik hak Malaysia untuk menjadi tuan rumah laga kualifikasi 29 Juli – Agustus.
“Silakan kalau hak kami untuk menjadi tuan rumah kualifikasi Paralimpiade 2020 dicabut. Ini adalah sikap kami untuk mendukung perjuangan Palestina,” kata Mahathir.
Ini bukan kali pertama Malaysia melarang atlet Israel berkompetisi. Pada 2015, dua oeselancar angin Israel harus mengundurkan diri dari kompetisi di pulau resor Langkawi, setelah visa mereka ditolak Malaysia.
Baca Juga: Jokowi Bebaskan Napi Teroris Abu Bakar Baasyir karena Hormati Ulama
Tahun berikutnya, 2016, Malaysia memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah konferensi 2017 dari badan sepak bola dunia FIFA, karena delegasi Israel dijadwalkan berpartisipasi.
Tetapi awal tahun ini, pemerintah mengizinkan delegasi tingkat tinggi Israel untuk menghadiri konferensi AS di Kuala Lumpur, sehingga memicu kemarahan kelompok-kelompok Muslim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?
-
Istana Dukung Langkah Pemda Larang Pesta Kembang Api di Perayaan Tahun Baru
-
Bambang Widjojanto Ingatkan KPK Tak Tunda Penetapan Tersangka karena Perhitungan Kerugian Negara
-
Banjir Sumatera Bukan Bencana Alam, Amnesty International: Cerminan Kebijakan Pro Deforestasi
-
Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC Malam Ini, 1.295 Personel Gabungan Siap Amankan SUGBK
-
KPK Bantah Ada Intervensi untuk Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Berlaku Januari 2026, Prabowo Sudah Teken KUHAP Baru