Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai peredaran Tabloid Indonesia Barokah merupakan bentuk kampanye hitam. Dia pun meminta agar polisi bertindak cepat supaya peredaran tabloid kontroversial itu tak sampai ke tangan masyarakat.
Terkait hal ini, Sandiaga mengklaim bersama capres Prabowo Subianto sudah berkomitmen untuk tidak melakukan kampanye hitam.
"Kami sudah komitmen bahwa Prabowo-Sandi untuk kampanye damai tidak menggunakan kampanye hitam apalagi menggunakan pola-pola lama, masyarakat sudah sangat menolak pola kampanye hitam," kata Sandiaga Uno di Roemah Djoeang, Kebayoran, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga mengimbau pendukungnya untuk tidak ikut melakukan kampanye hitam seperti menerbitkan media yang menyebarkan ujaran kebencian serta berita hoaks.
Sandiaga juga mengaku setuju dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dengan tegas menyuruh masyarakat untuk membakar tabloid Indonesia Barokah jika melihatnya. Ia juga meminta proses hukum terus berjalan.
"Menurut saya yang paling terpenting adalah mencegah, penyebaran berita-berita yang sangat merugikan, dan menciderai proses demokrasi," jelasnya.
Seperti diketahui, tabloid yang dikirim oleh pengirim misterius itu tersebar melalui jasa pengiriman pos. Bawaslu di sejumlah daerah telah menyita Tabloid Indonesia Barokah.
Informasinya, tabloid itu sudah menyebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Sedangkan redaksi dari tabloid itu dikabarkan berada di Bekasi, Jawa Barat.
Tabloid Indonesia Barokah yang beredar menampilkan halaman depan berjudul 'Reuni 212: Kepentingan Umat Atau Kepentingan Politik?'. Selain itu, ada juga judul-judul kecil yang menyebut soal Hizbut Tahrir juga radikalisme.
Baca Juga: Soal Guru Berbuat Cabul di Sekolah, SMPN 1 Slogohim Serahkan ke Disdik
Berita Terkait
-
Sandiaga Endus Ada Perpecahan di Elite dan Akar Rumput PBB
-
Kelaparan dan Dihantui Korban, Otak Pembakar Janda Inah Akhirnya Menyerah
-
Setelah Hantam 3 Rumah dan Motor, Sopir Truk Ugal-ugalan Kabur
-
Perkosa Perempuan Difabel, Guru Honerer Ini Berakhir Dibui
-
Polisi dan Guru Goyang India, Siswa Dibuat Gemas Melihatnya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting