Suara.com - Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan Jokowi - Maruf Amin dinilai belum sasar masalah dalam penyelesaian konflik agraria. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi meminta Prabowo - Sandiaga dan Jokowi - Maruf Amin serius dalam mengatasi ketimpangan penguasaan lahan, konflik agraria, dan pengentasan kemiskinan.
Walhi menuturkan reformasi agraria yang didorong adalah tidak sekadar bagi-bagi tanah tetapi lebih kepada menyelesaikan tiga persoalan krusial, yakni ketimpangan penguasaan lahan antara korporasi dan masyarakat, persoalan konflik agraria dan pengentasan kemiskinan.
"Dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden ini belum menyasar secara utuh terkait penyelesaian konflik agraria maupun reforma agraria dalam visi dan misi mereka," kata Manager Kampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi Yuyun Harmono dalam konferensi pers di Kantor Eksekutif Nasional Walhi di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
"Saya kira reforma agraria belum mencapai sasaran, baru sampai tahap bagi-bagi sertifikat tapi belum menyelesaikan persoalan krusial, yakni ketimpangan penguasaan lahan, konflik agraria, dan pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Menurut dia, reforma agraria juga harus menyelesaikan persoalan kemiskinan karena itu adalah dua hal yang beririsan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Manajer Kampanye Walhi Sulawesi Tengah Stevandi menuturkan kondisi yang ada saat ini adalah saat negara menegakkan reforma agraria, di lain sisi ada korporasi yang merampas tanah.
"Reforma agraria bukan sekadar bagi-bagi tanah tapi paling penting adalah reforma agraria harus menempatkan kedaulatan petani atas tanahnya," tuturnya.
Stevandi mengatakan penataan kembali kepemilikan atau penguasaan agraria berlandaskan pada kepentingan kaum tani dan kaum kelas kecil lainnya harus menjadi prioritas. Menurut dia, pemerintah perlu membatasi penerbitan izin, mencabut konsesi-konsesi korporat yang bermasalah dan berhenti memberikan insentif kepada korporasi sawit, serta menghentikan proses-proses kriminalisasi yang terjadi kepada pejuang lingkungan hidup.
Dia mengatakan sebaik apapun program yang disusun dan selengkap apapun program yang dibangun, tanpa mengenali dan menyentuh akar persoalan pokok problem agraria di Indonesia, maka hanya akan menjadi keniscayaan yang tidak pernah terwujud di negeri ini.
"Mestinya negara perlu melihat problem agraria di negeri ini tidak dalam kerangka modal, melainkan dalam hal yang paling fundamental, yaitu kedaulatan petani. Ini adalah jawaban atas segala kebimbangan selama ini," ujarnya. Ia menegaskan tentang pentingnya pasangan capres mengatasi persoalan tersebut.
Baca Juga: KLHK Kaji Enam Lokasi Quick Wins Percepatan Reforma Agraria
"Ini merupakan pekerjaan serius yang harus dijawab oleh para calon presiden dan wakil presiden. Pertanyaannya adalah apakah mereka berani mengimplemtasikan program-program yang lebih progresif dan berpihak pada kaum tani?" tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting