Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai saat ini tidak ada yang peduli dengan potensi ledakan penduduk yang terjadi di Indonesia. Padahal, menurutnya ledakan penduduk tersebut menjadi masalah serius yang memiliki dampak kepada sektor pelayanan kesehatan.
Prabowo memaparkan kalau ada pertambahan penduduk sebesar 3 persen di Indonesia per tahunnya berarti ada pertambahan sebanyak tiga juta penduduk di Indonesia. Jika hal tersebut tidak diperhatikan pemerintah, maka bakal muncul masalah baru yang menghantui pelayanan kesehatan baik untuk rumah sakit, maupun dokter dan perawat.
"Kalau ada tambahan tiga juta manusia Indonesia baru setiap tahun ini beban untuk rumah sakit kita, ini beban untuk komunitas kesehatan kita, ini beban untuk negara," kata Prabowo dalam pidatonya di acara dialog silahturahmi pasangan calon presiden dan wakil presiden bersama komunitas kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Prabowo juga menyinggung soal perubahan iklim di dunia bukan hanya dirasakan pengaruhnya di mancanegara tetapi di tanah air. Mengutip prediksi dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut adanya kenaikan permukaan air laut hingga 25 cm per tahun menurut Prabowo berpengaruh juga di Indonesia.
"Kalau jadi air permukaan air laut seluruh bumi naik dan kita lihat di situ yang merah-merah itu menyangkut Indonesia di situ pantai utara Jawa, pantai-pantai Sumatera, pantai Papua, pantai Kalimantan banyak terkena," katanya.
"Permukaan air laut diperkirakan Jakarta bisa tenggelam sampai dengan Bundaran HI kalau naiknya lebih dari itu. Dalam 20 atau 40 tahun pantai utara Jawa akan terpengaruh," pungkasnya.
Prabowo sangat menyadari kalau banyak pihak yang tidak menyukainya lantaran terus membicarakan persoalan bangsa yang tidak pernah dibahas oleh pemerintah. Namun, dirinya meyakini kalau masalah seperti itu sudah sepatutnya menjadi pembahasan penting untuk mendapatkan solusi.
"Persoalan bangsa Indonesia adalah masalah karena banyak orang tidak suka dengan saya, karena saya bicarakan ini tapi ini harus dibicarakan oleh semua kalangan," pungkasnya.
Baca Juga: Mengenal Imunoterapi, Senjata Harapan Baru Bagi Penderita Kanker Paru
Berita Terkait
-
Mau Jemput Rizieq di Arab, BPN: Komitmen Prabowo Bela Korban Kriminalisasi
-
Video Viral Panggil 'You' ke Kiai, Sandiaga: Prabowo Memulaikan Para Ulama
-
Wiranto Tantang Prabowo Sumpah Pocong, BPN: Ngeri Amat, Panik Atau Stres?
-
Geram Dituduh Pakai Lahan Prabowo, Eks Kombatan GAM Polisikan Sandiaga Uno
-
Ke Ponpes Sumenep Naik Helikopter, Prabowo Ungkit Kesalahan Elit Bangsa
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan