Suara.com - Musibah kecelakaan laut di Perairan Selatan Ambon, Maluku menyebabkan lima warga negara asing (WNA) hilang. Kecelakaan laut tersebut dialami KM Merisa yang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Tulehu menuju Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Kepala Kantor Basarnas Ambon Muslimin menginformasikan kecelakaan laut yang menenggelamkan KM Merisa terjadi karena mesin kapal mati.
"KM Mersia rute Tulehu tujuan Pulau Banda (Malteng) mengalami mati mesin di Selatan Pulau Ambon dan kami baru menerima informasi hari ini sekitar pukul 07:15 WIT dari pegawai Syahbandar Tulehu bernama Hamok," katanya, Kamis (14/3/2019).
Untuk melakukan penyelamatan dan pencarian, regu penyelamat dari Kantor SAR Ambon dikerahkan menggunakan kapal KN SAR 235 Abimanyu.
Dari informasi yang disampaikan, lima WNA yang berada dalam KM Merisa adalah Jean Claude Phillipe, asal Belanda, Marinda Edison asal Phlipina, Mohammed Hasasan asal Qatar, Edwin Josse Bisslik asal Qatar, dan Antoni Albet Aubrey dari Republic Of Seychelles.
Selain lima WNA tersebut, di atas kapal tersebut ada seorang pemandu wisata bernama Andi Nasir Hamadin dan delapan Anak Buah Kapal antara lain Sadi Rudin, Andi Dasri, Fritwan Kekenusa, Sulaiman Amir, Shaq Harfendy, Abdul Ghani, M Sating, dan Junaidi.
Menurut Muslimin, KM Mersia dilaporkan angkat jangkar dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu, (13/13) pukul 19.00 WIT dan bertolak menuju Pulau Banda.
Namun di tengah perjalanan, kapal tersebut menggalami mati mesin, tepatnya di sekitar Perairan Selatan Ambon.
Dari kabar terakhir Muslimin mengemukakan kondisi cuaca di lokasi pencarian saat ini terjadi hujan ringan dengan kecepatan angin dari arah barat laut antara 3 - 25 knots serta ketinggian gelombang antara 0,25 hingga dua meter.
Baca Juga: Kasus Suap Kampus IPDN, KPK Panggil Staf Keuangan PT Waskita Karya
Dari informasi terakhir yang diperoleh Muslimin, KM Mersia sudah tenggelam dan sekitar pukul 07.10 WIT seluruh awak dan penumpang meninggalkan kapal dan mereka sekrang berada di diatas Life Craft dan masih bisa berkomunikasi dengan agen kapal di Bali. [Antara]
Berita Terkait
-
Perahu Wisata Bawa Belasan Orang Terbalik, 2 Bocah SD Tewas
-
Perahu Dihantam Ombak Hingga Pecah, Dua Nelayan Hilang di Lokasi Berbeda
-
Kapal Bermuatan Sembako Karam di Perairan Bajoe, 4 Selamat
-
Alasan Polisi Tetapkan Pemilik KM Lestari Maju Jadi Tersangka
-
Kasus KM Lestari Maju, Nahkoda dan Syahbandar Jadi Tersangka
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu