Suara.com - Komisi Kerajaan Selandia Baru yang menyelidiki serangan teror penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch akan melaporkan kembali kepada pemerintah pada 10 Desember 2019, demikian informasi Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Senin (8/4/2019).
Penyelidikan tersebut akan mendalami aksi yang dilakukan pria bersenjata yang diketahui bernama Brenton Tarrant, penggunaan media sosial dan koneksi internasional.
Kemudian apakah terdapat pengaturan prioritas "yang tak tepat" dalam sumber daya negara untuk memerangi terorisme, kata Ardern dalam satu pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Pria asal Australia tersangka supremasi kulit putih itu dijerat dengan 50 dakwaan kasus pembunuhan terkait aksi penembakan keji pada 15 Maret lalu. Pelaku akan kembali disidang pada Juni mendatang.
Ardern menuturkan bahwa pria tersebut tidak masuk dalam daftar "pengawasan" baik di Selandia Baru maupun di Australia.
Aksi sadis Tarrant diketahui dengan sengaja melakukan penembakan brutal di dua masjid yakni Masjid Al Noor dan Masjid Linwood hingga menewaskan 50 orang muslim serta melukai puluhan orang lainnya usai ibadah salat Jumat.
Selain menghadapi 50 dakwaan pembunuhan, tersangka itu juga dihadapkan dengan 39 dakwaan percobaan pembunuhan, seperti dikutip dari New Zealand Herald, Kamis (4/4/2019).
Dengan demikian, total ada 89 dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan yang akan dikenakan terhadap Tarrant. Pihak kepolisian menambahkan, bahwa dakwaan-dakwaan lain masih dipertimbangkan, namun tidak disebut lebih lanjut dakwaan yang dimaksud.
Baca Juga: Senat Australia Kecam Ucapan Fraser Anning Soal Penembakan Selandia Baru
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar