Suara.com - Viral artikel saduran yang termuat di sejumlah laman daring dan disebar di media-media sosial, bahwa suara petir menggelegar setelah Presiden Jokowi masuk ke Kakbah, Mekkah, Arab Saudi.
Untuk diketahui, Jokowi menunaikan ibadah umrah bersama keluarganya setelah selesai melakoni debat pamungkas Pilpres 2019, Sabtu (13/4) akhir pekan lalu.
Saat umrah di Mekkah, Presiden Jokowi dan keluarga diperkenankan masuk ke dalam Kakbah oleh Raja Salman bin Abdulaziz sebagai bentuk penghormatan.
Klaim yang diperiksa:
Sejumlah laman daring seperti itoday.co.id dan eramuslim.com memuat artikel mengenai Petir Menggelegar Setelah Jokowi Masuk ke Kabah.
Berikut naskah artikel tersebut:
Menara jam tertinggi dunia di kota suci Mekkah, Arab Saudi mendadak gelap. Setelah instalasi listrik di bangunan itu tergangggu akibat sambaran petir.
Dilaporan harian lokal Sabq, listrik di menara jam yang menghadap langsung ke Kabah itu sempat padam dalam beberapa jam, sebelum akhirnya dipulihkan dan kembali normal.
"Daya listrik sudah berhasil dipulihkan beberapa jam kemudian setelah kejadian. Kini sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada lagi masalah," kata seorang pejabat pemerintaah di Mekkah.
Baca Juga: Ini Lokasi TPS Tertinggi di Jawa Timur
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi diberi kesempatan masuk ke dalam Kakbah di Masjidil Haram saat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Senin (15/4/2019).
Dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ikut dalam ibadah tersebut.
"Pada kesempatan itu, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam Kakbah," demikian informasi yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Seusai masuk ke dalam Kakbah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah di depan multazam.
Semua laman daring tersebut mengklaim, artikel itu disadur dari Al Jazeera Online.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, terdapat laman daring bernama aljazera.online. laman tersebut tidak memakai bahasa Inggris atau Arab, melainkan Indonesia.
Berita Terkait
-
Balas Cuitan Mardani, Moeldoko: Mana Bisa Raja Dipaksa!
-
Klarifikasi Mardani Ali Sera soal Cuitan 'Masuk Kakbah Demi Elektabilitas'
-
Rachel Maryam Blunder, Revisi Cuitan 'Kakbah' Jokowi Tapi Begini Kata KBBI
-
TKN: Tak Ada Agenda Jokowi Ketemu Rizieq di Arab Saudi
-
Fadli Zon: Prabowo Lebih Dulu Masuk Kakbah dan Tidak Minta-minta
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand