Suara.com - Motif Muhammad Arik Alfiki (19), pemuda yang diduga meretas situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya terungkap. Kepada polisi, pemuda asal Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut mengaku hanya ingin menunjukan kemampuan IT yang dimiliki.
"Ya sebagai seorang anak muda punya kemampuan gitu, itu hasil katanya seperti itu," kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Senin (29/4/2019).
Asep menyebut, Arik juga ingin memberi masukan pada KPU terkait sistem keamanan situs tersebut. Arik mengaku mendapatkan celah keamanan pada situs KPU.
"Dengan niatan ingin memberikan masukan tentang sistem security dan lain-lain," jelasnya.
Meski demikian, polisi masih mendalami dugaan lain terkait aksi peretasan yang dilakukan Arik.
"Tapi masih kita dalami (kemungkinan motif lain dibalik peretasan yang dilakukan)," papar Asep.
Sebelumnya, Arik ditangkap oleh tim cyber Mabes Polri pada Senin (22/04/2019) sekitar pukul 17.00 WIB. Pemuda itu diduga hendak mencoba meretas website KPU pada Jumat (19/04/2019) lalu.
Informasi yang dihimpun Covesia.com--jaringan Suara.com, MA mencoba menembus sistem keamanan website KPU RI dari Payakumbuh. Namun, usaha ini terbaca oleh tim IT KPU dan terlacak pada posisi di Kelurahan Parit Rantang, Payakumbuh Barat.
Selanjutnya, tim IT KPU melaporkan hal ini kepada Mabes Polri terkait adanya dugaan peretasan situs. Kasus tersebut dilaporkan dengan nomor LP/B/392/IV/2019/Bareskrim tertanggal tanggal 19 April 2019.
Baca Juga: Kepala Bapennas: Ibu Kota Baru Hanya untuk Pusat Pemerintahan
Berita Terkait
-
Masih Sekolah Paket C, Ayah Peretas Situs KPU Bantah Dapat Tawaran Kerja
-
Polisi Bantah Tawarkan Pekerjaan Kepada Remaja Peretas Situs KPU
-
Nama Dicatut dalam Chat Palsu, Bos Charta Politika Polisikan 4 Akun Medsos
-
Dosen UI: Klaim Menangnya Tak Terbukti, Prabowo Bisa Dipenjara 10 Tahun
-
Burhanuddin Muhtadi Disebut Dapat Rp 450 Miliar untuk Menangkan Jokowi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar