Suara.com - Kapitra Ampera, Caleg PDIP untuk DPR RI, mengakui ogah melenggangkan diri ke Senayan walau suara pemilihnya pada Pemilu 2019 mencukupi.
Mantan kuasa hukum pentolan FPI Rizieq Shihab tersebut mengungkapkan, lebih kepengin kalau Jokowi – Maruf Amin terpilih pada Pilpres 2019, menunjuknya sebagai jaksa agung.
Ia mengakui, keengganannya melenggang ke DPR meski menggondol cukup suara pemilih akibat rumor PAN meminta jatah pucuk pemimpin DPR dan MPR ke Jokowi.
Rumor itu merebak setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Jokowi di istana pada pekan lalu.
"Tapi saya tak maulah jadi anak buah PAN, iya kan. Saya jadi Jaksa Agung saja lah," kata Kapitra saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/4/2019).
"Yang penting saya jangan di DPR atau MPR, jangan ikut PAN. Kalau ketua MPR dan DPR dari PAN, tak enak.”
Ia lantas menyindir akrobat politik PAN yang dinilainya sedang mencari celah untuk masuk ke kubu Jokowi – Maruf Amin, setelah diprediksi bakal memenangkan Pilpres 2019.
Menurut Kapitra, gerak-gerik PAN tersebut tidak konsisten, lantaran partai tersebut dulu telah menarik diri dari koalisi petahana dan lebih memilih masuk ke blok Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
"Masak hanya PAN saja minta jatah. Saya 2014 pilih Jokowi, 2019 pilih Jokowi. Masak PAN yang enggak memilih Jokowi, yang berlawan dengan Jokowi, minta jatah malah dikasih. Masak saya minta jatah tak dikasih," tutur Kapitra.
Baca Juga: Merasa Dituduh, Kapitra Ampera Laporkan Eggy Sudjana ke Polda Metro
Meski begitu Kapitra mengatakan, hingga kekinian proses penghitungan suara pemilih dirinya masih terus dilakukan dan sudah pada tingkat kecamatan.
Ia belum bisa memastikan lolos tidaknya ke parlemen dan masih menunggu hasil perhitungan resmi KPU.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Timur dan Barat: Layanan untuk Perpanjang SIM A dan C
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?