Pergeseran nama komplek itulah menjadikan makam Sunan Kuning kian hari sepi para peziarah. Padahal, sebelumnya kerap dikunjungi para peziarah baik lokal maupun mancanegara.
"Sekarang sepi para peziarah, dulu itu ramai terutama saat Imlek maupun menjelang puasa. Karena ini makam yang dikeramatkan dan dihormati," tutur Siti Komariyah (63), juru kunci Makam Sunan Kuning, Sabtu (11/5/2019).
Di ceritakan Komariyah, sebagai kuncen makam, dia tahu benar hilir mudik perjalanan para peziarah dari tahun ke tahun. Meski makin sepi, ada juga rombongan peziarah yang masih sempat datang.
"Tidak setiap hari ada peziarah, tapi pernah ada peziarah asal China, Thailand datang. Ini membuktikan Sunan Kuning terkenal tak hanya di Indonesia," ucapnya.
Dia juga akan mempersilakan para peziarah yang ingin menetap atau bersemadi dikomplek makam. Bangunan mushola biasanya digunakan untuk tempat istirahat peziarah yang menetap beberapa malam.
"Peziarah yang ingin bermalam di sini juga silakan. Disediakan tempat di Mushala," kata Komariyah, yang menggantikan mendiang suaminya sebagai kuncen.
Bahkan, karena tak hanya umat muslim saja yang berziarah. Di makam Sunan Kuning, Komariyah juga menyediakan media ziarah untuk penganut Konghucu. Berupa dupa hio, disediakan pula tempat pembakaran hio yang diletakkan di depan pintu makam Sunan Kuning.
"Kanjeng Sunan Kuning itu tokoh Cina dan Jawa, membawa ajaran toleransi dan akulturasi jadi yang berziarah juga tak hanya umat muslim ada juga Konghucu," ujarnya.
Setiap hari Komariyah akan membersihkan komplek makam lantaran pohon-pohon besar yang teduh itu banyak dedaunan yang jatuh. Dia juga kerap membantu pemakaman jika ada warga sekitar yang akan dikubur di pekuburan sekitar komplek.
Baca Juga: Hormati Bulan Ramadan, Sunan Kuning Semarang Tutup Sebulan
Selama dia masih hidup, ibu enam anak ini mengaku akan menjaga kesucian dan kebersihan komplek makam Sunan Kuning. Menurutnya, komplek makam Sunan Kuning dari dulu sampai sekarang adalah tempat berziarah, bukanlah tempat berzina.
Kontributor : Adam Iyasa
Tag
Berita Terkait
-
Hormati Bulan Ramadan, Sunan Kuning Semarang Tutup Sebulan
-
Demi Makan dan Bayar Kos, PSK Sunan Kuning Nyambi Jualan Sabu
-
Bocah Pembunuh Pekerja Seks Sunan Kuning Divonis Penjara 10 Tahun
-
Gadis Karaoke Sunan Kuning Dibunuh Bocah, Saudara Kembar Bersaksi
-
Bocah Pembunuh PSK Sunan Kuning Mulai Diadili, Sidang Tertutup
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu