Suara.com - Salah satu penggagas aksi Kamisan, Maria Catarina Sumarsih menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya diam ketika melintas di samping aksi Kamisan yang digelar di seberang Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (16/5/2019) kemarin. Saat itu, Jokowi ingin menghadiri agenda buka puasa bersama dengan keluarga besar TNI-Polri di Monas, Jakarta.
"Pak Jokowi (kemarin) lewat ya lewat saja. Memang ya saya bilang, kita diam saja," ujar Sumarsih saat dihubungi Suara.com, Jumat (17/5/2019).
Sumarsih menuturkan, aksi Kamisan merupakan aksi damai yang digelar rutin setiap hari Kamis yang dilakukan oleh para korban dan keluarga pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
Mereka menuntut tanggung jawab negara dalam menuntaskan kasus HAM berat di Indonesia, seperti tragedi Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok dan Tragedi 1965.
Sebelum Jokowi datang, Sumarsih sudah mengimbau kepada aktivis dan keluarga korban pelanggaran HAM untuk diam saat Jokowi hendak melintas. Ia meminta agar massa yang ikut Kamisan untuk menghiraukan dan tak usah berbicara apa-apa saat Jokowi melintas.
Meski demikian, saat Kepala Negara melintas ada yang berteriak agar Jokowi tak diam saja untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM secara spontan dengan alat pengeras suara.
Mendengar teriakan kepada Jokowi, salah satu aktivis HAM yang ada di lokasi tersebut meminta agar seseorang tersebut untuk dian. Hingga akhirnya seseorang tersebut berhenti berteriak.
"Saya memang sudah bilang nanti kalau pak Jokowi lewat kita enggak usah ngomong apa-apa cuekin saja, diemin saja . Tetap ya namanya orang banyak ya, kemudian ada refleks dia bilang 'Jokowi jangan diam lindungi korban'. Tapi akhirnya ada yang kasih tahu terus akhirnya dia balik gabung dengan kami ini," ucap Sumarsih.
Sumarsih menuturkan, dirinya enggan melihat Jokowi yang melintas disamping aksi Kamisan. Menurutnya tak ada untungnya melihat Kepala Negara yang sedang melintas.
Baca Juga: Aksi Kamisan Dipaksa Pindah karena Jokowi Mau Buka Puasa di Monas
Ia menyebut Jokowi hingga saat ini belum dapat menepat janjinya yang ingin menyelesaikan kasus pelanggaran ham berat. Sumarsih menganggap janji Jokowi ketika 2014 lalu hanyalah janji untuk meraup suara di Pilpres 2014 silam.
"Saya enggak merhatiin cuek-cuek. Untuk apa kami memperhatikan pak presiden? Kalau dia sebenarnya hanya menjadikan janji-janji pak Jokowi yang ditulis di dalam visi misi dan program Jokowi-JK itu hanya bertujuan untuk meraup suara," ucap dia.
Berita Terkait
-
Aksi Kamisan Dipaksa Pindah karena Jokowi Mau Buka Puasa di Monas
-
Ini Sosok yang Melaporkan Robertus Robet Menghina TNI saat Aksi Kamisan
-
Dibebaskan, Robertus Robet Minta Maaf ke TNI Soal Nyanyian Mars ABRI
-
ICJR dan LBH Pers: Pasal yang Dikenakan Robet Bentuk Upaya Kriminalisasi
-
Batal Demo di Mabes, Dosen UNJ Gelar Dukungan Robet di Kampus Besok
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya