Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai sudah saatnya calon presiden nomor 2 Prabowo Subianto blak-blakan setelah 21 tahun diam dituding sebagai dalang penculikan aktivis 1998.
Fahri Hamzah berharap Prabowo Subianto bisa secara gamblang mengungkapkan peristiwa penculikan aktivis 1998 yang selama ini diarahkan kepadanya.
Terlebih, kini media kembali mengangkat soal kisah Tim Mawar dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dulu kerap disangkutpautkan dengan penculikan aktivis 1998.
"Kalau saya jadi Pak Prabowo, ini waktunya bicara. Sudah cukup 21 tahun diam soal-soal yang dituduhkan kepadanya," cuit Fahri Hamzah seperti dikutip SUARA.com dari akun jejaring sosial Twitter @Fahrihamzah, Rabu (12/6/2019).
Fahri Hamzah meminta Prabowo Subianto mengundang media untuk membongkar kejadian masa lalu. Tujuannya supaya publik mendapatkan pencerahan.
"Undang media, buka semua kejadian di masa lalu. Agar publik mendapat pencerahan dari prinsip liput kedua sisi (cover both side). Ini PR Pak prabowo," kicau Fahri Hamzah.
Sebab, menurut Fahri Hamzah, kisah Tim Mawar yang kembali diangkat media menjelang sidang Mahkamah Konstitusi, membuat publik tidak bisa membaca semua sisi Prabowo Subianto.
"Padahal beliau figur yang penting dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Sebaiknya dibuka sekarang. Undang seluruh media dalam dan luar," terang Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah melanjutkan, jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini semakin banyak.
Baca Juga: Al Ghazali Ingkar Janji, Atta Halilintar : Nggak Kecewa Cuma Enek Aja
"Maka adalah tugas mulia pak @prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang. Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa," cuit Fahri Hamzah.
Berita Terkait
-
Reaksi Menteri Pertahanan Isu Tim Mawar di Balik Kerusuhan 22 Mei
-
Menanti Polisi Periksa Eks Tim Mawar karena Bertemu Kobra Hercules
-
TKN Jokowi Balas Serang Status BW di TGUPP dan Denny Sebagai PNS
-
Prabowo Minta Pendukung Percaya Hakim MK yang Tangani Sengketa Pilpres
-
Tak Ingin Ada Kerusuhan, Prabowo Larang Pendukung ke MK
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York