Suara.com - Organisasi advokasi kebebasan media internasional, Reporters Without Borders, menempatkan Rusia pada peringkat ke 149 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2019.
Rusia berada antara Venezuela dan Bangladesh, serta sekitar 100 peringkat di bawah Amerika, yang berada pada peringkat ke 48.
Ratusan pemrotes melakukan unjuk-rasa di depan sebuah penjara di mana polisi menahan Ivan Golunov, reporter untuk Meduza, sebuah penerbitan independen, yang dituduh mengoperasikan laboratorium narkotika di rumahnya.
Golunov yang melaporkan kasus-kasus korupsi pemerintah Rusia, menolak tuduhan itu dan katanya, tuduhan itu direkayasa, dan editor dan pendukungnya setuju.
Evgeny Bergr, seorang demonstran mengatakan, "Ini benar-benar sebuah kekonyolan, seseorang yang melaporkan tentang korupsi di Moskow punya sebuah laboratorium obar terlarang di rumahnya," demikian seperti dilansir dari VOA, Rabu (12/6/2019).
Kasus Ivan Golunov, yang kini sudah mendekam di penjara selama dua bulan, datang setelah sebuah skandal menggoncangkan Kommersant, salah harian yang paling disegani di Rusia.
Harian itu tiba-tiba memecat dua reporter politiknya setelah sebuah artikel yang mengutip sumber anonim mengatakan, Valentina Matviyenko, Ketua dari Dewan Federasi, dan salah satu tokoh paling berpengaruh di Rusia, akan dipecat.
Maxim Ivanov, mantan wakil editor di rumah penerbitan "Kommersant", mengatakan, "Kami sudah berulang kali menulis tentang kemungkinan penggantian personil dan setiap kali kami dihadapkan pada keugnkinan ada pihak-pihak yang tidak menyukainya. Kali ini, kami benar-benar tidak menduga reaksi yang menjurus pada konsekuensi seperti itu.”
Pemecatan penulis itu menimbulkan reaksi, seluruh staf penulisan politik harian itu, sepuluh jurnalis, mengundurkan diri. Insiden ini menurut pengamat mencerminkan situasi jurnalisme saat ini di Rusia, di mana menulis sesuatu yang negatif tentang pemerintah akan berakibat buruk.
Baca Juga: Dituduh Sebarkan Berita Palsu, Mesir Kembali Penjarakan Jurnalis Al Jazeera
Jurnalis yang bekerja untuk harian online Meduza, chanel televisi Dozhd, atau stasiun radio Echo of Moscow, adalah beberapa media yang tidak berada di bawah kendali pemerintah atau para oligarki yang dekat hubungannya dengan Kremlin.
Pekerjaan mereka sulit, dan kata pengamat, selama masa kepresidenan Vladimir Putin saat ini, hal itu semakin rumit, tetapi kadang-kadang berbahaya.
Berita Terkait
-
Bukan Rolls-Royce, Ternyata Ini Salah Satu Mobil Favorit Mafia Rusia
-
Atraksi Cirque de Soul on Ice, Sirkus Asal Rusia yang Memukau Jakarta
-
Viral Video Jurnalis Dipersekusi saat Liput Aksi 22 Mei, Diteriaki Begini
-
Laporkan Rusuh 22 Mei, Reporter Cindy Viral dan Disebut Pemersatu Bangsa
-
Viral, Ini Sosok Kamerawan yang Celananya Melorot saat Liputan 22 Mei
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP