Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, korban tewas saat kerusuhan 21-22 Mei 2019, bukan dikarenakan berada dalam arena demonstrasi depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin.
Wiranto juga menuturkan, korban meninggal tersebut bukan karena bentrokan saat aksi di depan gedung Bawaslu.
"Dipastikan korban yang jatuh itu bukan dalam arena demonstrasi damai, yang penting itu. Korban meninggal bukan karena akibat benturan saat demo damai," ujar Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/5/2019).
Ia menuturkan, massa aksi di depan kantor Bawaslu tanggal 21 maupun 22 Mei berlangsung damai. Bahkan, massa aksi dan polisi sempat berbuka puasa bareng dan salat berjemaah.
Aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu menjadi tidak kondusif saat para perusuh menyerang aparat kepolisian. Meski begitu, tidak ada korban jiwa.
“Bisa disaksikan, bahkan buka puasa saja aparat keamanan dengan para pendemo sama-sama, salat juga sama-sama, bagus sekali. Tapi masalah timbul tatkala demo itu menjadi kaum perusuh yang menyerang petugas. Itupun tidak ada korban jiwa," kata dia.
Tak hanya itu, Wiranto menyebut korban jiwa mulai berjatuhan saat para perusuh menyerang asrama kepolisiaan yang ada di Petamburan Jakarta Barat dan membakar pos polisi.
Serangan tersebut memicu bentrokan lantaran aparat keamanan merasa terancam, dan harus menyelamatkan keluarganya yang berada di asrama.
"Ada anak-anak, istri diserang. Kan yang menyerang bukan demonstran, yang menyerang itu perusuh. Ingat ini, supaya tidak simpang siur," kata dia.
Baca Juga: Kivlan Zen Suruh Orang untuk Bunuh Dirinya, Ini Kata Menkopolhukam Wiranto
Wiranto menambahkan, aparat kepolisian tengah mendalami siapa pelaku penembakan dan dari mana asal tembakan tersebut.
Berita Terkait
-
Disebut Sebagai Pemberi Perintah Pembunuhan Pejabat, Kivlan Zein: Itu Hoaks
-
Keluarga Korban Kecewa Kerusuhan 22 Mei Jadi Wacana Perusuh vs Polisi
-
Rapat 22 Mei Bareng Kobra Hercules, Polisi Segera Panggil Eks Tim Mawar
-
Kata Fauka Noor Farid, Eks Tim Mawar Dituduh Jadi Otak Kerusuhan 22 Mei
-
225 Anggota Polri Rawat Jalan dan 8 Rawat Inap Akibat Kerusuhan 22 Mei
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal